Berdasarkan laporan Kompas TV, garis polisi sudah terpasang di lokasi ledakan yang berada di dekat Kantor Kementerian Dalam Negeri.
Terpantau sejumlah petugas berada di lokasi, di antaranya polisi bersenjata laras panjang.
Sementara di luar kompleks Monas, polisi juga berjaga di sekitar pagar. Mereka melarang setiap orang untuk mendekat.
Informasi ledakan tersebut sebelumnya dibenarkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono.
"Ada ledakan, tapi masih kami cari ledakan dari apa," kata Argo dalam wawancara dengan Kompas TV.
Argo mengatakan, petugas sudah berada di lokasi untuk melakukan penyelidikan.
"Kami beri kesempatan untuk tentukan ledakan dari apa," kata Argo.
Ia mengatakan, ada korban luka dari peristiwa tersebut. Namun, Argo mengaku belum mengetahui jumlah korban secara pasti dan identitasnya.
Menurut dia, korban sudah dibawa ke rumah sakit.
Update
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan peristiwa itu terjadi pada pukul 07.20 WIB di area halaman taman Monas di seberang gedung Kementerian Dalam Negeri.
Ia mengatakan, awalnya dua anggota Garnisun ini tengah melaksanakan apel pagi dan berolahraga di kawasan Monas.
Kemudian, mereka berkeliling lari pagi di dalam area Taman Monas.
“Setelah itu terdengar ada ledakan dari kawasan tempat mereka berlari,” ujar Gatot di Monas, Jakarta Pusat, Selasa.
"Hasil temuan tim di lapangan ini adalah granat asap yang meledak," kata Eddy.
Granat asap tersebut meledak saat dipegang anggota TNI Serka Fajar. Ia terluka parah di bagian tangan kiri. Sementara itu, satu anggota TNI lain juga terluka di bagian paha, yakni Praka Gunawan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/03/09090881/polisi-sterilkan-lokasi-ledakan-di-monas