Salin Artikel

Masih Ada 50 PKL Senen yang Menolak Direlokasi ke Pasar Baru Metro Atom

Menurut Bayu, ada beberapa PKL yang hanya mau dipindah ke Pasar Senen Blok III. Namun, di satu sisi Pemerintah Kota Jakarta Pusat berniat memindahkan PKL Senen ke Pasar Baru Metro Atom lantaran PKL tidak mau direlokasi ke Pasar Kenari dengan alasan khawatir akan sepi pembeli.

“Iya hanya sebagian yang mau pindah, tetapi ada sekitar 50-an atau 39-an yang tetap ngotot di Blok III Pasar Senen,” ujar Bayu di Balai Kota Jakarta, Senin (3/12/2019).

Meski demikian, Bayu memperbolehkan para PKL pindah ke Pasar Senen Blok III jika memang mereka bersikeras.

Namun, kata Bayu, asal PKL tersebut bersedia membeli kios di Pasar Senen Blok III yang memiliki harga rata-rata Rp 270 juta.

“Ya silakan saja (pindah) ke Blok 3, itu kan milik PD Pasar Jaya. Kami sudah berkoordinasi dengan PD Pasar, kalau semua pedagang ya tidak cukup tempatnya. Kalau mau mereka daftar saja di sana. Karena mekanismenya (untuk bayar) ya PD Pasar,” kata Bayu.

Bayu mengatakan, hanya ada 35 kios yang kosong di Pasar Senen Blok III. Sehingga menurut dia, tempat tersebut tidak cukup menampung seluruh PKL Senen yang berjumlah 104.

“Pasar blok 3 ada 35 blok yang kosong. Itu tempatnya tidak cukup kalau untuk 104 pedagang, jadi mau tidak mau harus dipindah ke Pasar Baru Metro Atom,” ucap Bayu.

Ia mengatakan, ada 108 kios yang disiapkan di Pasar Metro Baru Atom untuk merelokasi para PKL Senen.

Saat ini PD Pasar Jaya sebagai pengelola Pasar Metro Baru Atom tengah memperbaiki pasar tersebut sebelum nantinya para PKL pindah ke kawasan itu.

“Insya Allah minggu depan selesai perbaikan. Itu katanya eks tempat biliar jadi memang ada yang harus diperbaiki,” tandasnya.

Adapun sebelumnya, Pasar Senen habis dilalap api pada 2017 lalu. Akibat peristiwa itu pedagangnya terpencar demi menjajakan dagangannya.

Pasa pedagang yang berjualan di bahu Jalan Raya Senen ini rupanya membuat kawasan itu semakin kumuh dan semrawut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/03/19535171/masih-ada-50-pkl-senen-yang-menolak-direlokasi-ke-pasar-baru-metro-atom

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke