JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Demokrat Misan Samsuri berharap, polemik perebutan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra segera diselesaikan.
"Menurut saya persoalan wagub DKI ini sudah mulai menganggu kenyamanan publik. Saya berharap Partai Gerindra dan PKS bisa segera melakukan langkah konkret menyelesaikan persoalan ini," ujar Misan, Selasa (31/12/2019).
Menurut dia, persoalan tersebut diharuskan adanya komunikasi yang efektif dan efesien di antara kedua partai tersebut.
Sebaiknya, kata dia, Partai Gerindra dan PKS lebih mengutamakan kepentingan warga Jakarta agar posisi orang nomor dua di DKI Jakarta itu bisa segera terisi dan pemerintahan berjalan optimal.
"Kasihan Pak Anies sudah terlalu lama sendiri mempimpin Jakarta. Kalau kader atau cawagub yang diusulkan masih deadlock juga, Partai Demokrat juga punya kader mumpuni yang siap kalau diminta menjadi kandidat," tuturnya.
Selain itu, dia menyarankan PKS dan Gerindra memperhatikan kapabilitas dan kepatutan calon yang diusung menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta.
"Semoga calon yang bakal diusung benar-benar memahami dan mengerti Jakarta, agar kehadirannya dapat melengkapi atau saling mengisi kinerja Pak Gubernur," tuturnya.
Diketahui, pasca ditinggal Sandiaga Uno maju sebagai calon wakil presiden pada Pemilu 2019, posisi wakil gubernur DKI Jakarta belum terisi sejak 10 Agustus 2018.
Proses pemilihan di DPRD DKI juga berjalan alot. Meski pansus menyebut tata tertib pemilihan wagub sudah selesai dibahas.
Hingga kini Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab) pembahasan tatib belum juga terlaksana.
PKS telah mengusulkan dua yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto sebagai cawagub.
Sementara, Partai Gerindra mengusulkan empat nama kandidat yakni Sekda DKI Jakarta Saefullah, Dewan Penasihat DPP Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Yuliantoro, dan Ketua DPP Partai Gerindra Riza Patria.
Paling terakhir, nama Sekda DKI Jakarta Saefullah terhempas dari bursa orang nomor dua di DKI itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/31/11571031/polemik-perebutan-kursi-wagub-demokrat-dki-kami-punya-kader-mumpuni