DEPOK, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak kepolisian dan Kementerian Perhubungan untuk segera mengusut penyebab kecelakaan bus pariwisata yang terjadi di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat.
"Kami mendesak kepolisian dan Kemenhub atau Dishub setempat untuk segera mengusut penyebabnya," kata Ketua YLKI Tulus Abadi saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat, Minggu (19/1/2020).
Dia menduga kecelakaan yang menewaskan 8 kader Posyandu tersebut ada kaitannya dengan rem blong atau kesalahan manusia.
"Faktor manusia lazim menjadi penyebab utama kecelakaan bus umum, entah karena kelelahan, mengantuk, atau juga ngebut ugal-ugalan," kata dia.
Dia meminta harus ada sistem yang dapat memaksa agar sopir beristirahat usai mengemudi 3 hingga 4 jam.
"Dengan era digital seperti sekarang, sangat mudah mengontrol dan memaksa pengemudi istirahat dalam menjalankan kendaraannya," kata dia.
Adapun sebelumnya, bus pariwisata PO Purnamasari nomor polisi E 7508 W yang mengalami kecelakaan tunggal di jalan turunan Kampung Nagrog Desa Palasari Kecamatan Ciater, Subang atau lebih dikenal sengan Tanjakan Emen, Sabtu (18/1/2020) sekitar pukul 17.35 WIB.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga mengatakan, kecelakaan tersebut tidak hanya menewaskan delapan orang, tetapi juga mengakibatkan sejumlah penumpang luka-luka
Kecelakaan tersebut menyebabkan 8 orang meninggal, 10 orang luka berat dan 20 orang luka ringan.
"Semua (korban meninggal) sudah diserahkan ke pihak keluarga tadi pagi," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/1/2020).
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/19/14215611/ylki-minta-penyebab-kecelakaan-bus-pariwisata-di-subang-segera-diusut