"Mungkin pompa di underpass bermasalah dan curah hujan tinggi sehingga pompa yang ada terendam, sehingga enggak bisa hidup lagi," ucap Juaini di underpass Gandhi, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (25/1/2020).
Meski memiliki pompa air dan saluran yang cukup baik, underpass tersebut tak memiliki rumah jaga.
Menurut dia, rumah jaga berfungsi agar petugas yang stanby bisa sering memeriksa kondisi underpass maupun pompa saat musim hujan.
"Pembuangannya ada tapi kapasitas pompanya harus dibesarkan dan harus ada yang nungguin. Selama ini enggak ada yang nungguin," kata dia.
"Ya fungsinya (rumah jaga) ada pengontrolan, misalnya di bawah ada yang mampet atau segala macam bisa diinformasikan. Jadi antisipasinya cepat," lanjut Juaini.
Keberadaan pompa maupun rumah jaga di underpass itu berada di bawah kewenangan Pusat Pengelola Kawasan (PPK) Kemayoran, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
Menurut dia, kawasan Kemayoran memiliki saluran dengan kondisi cukup baik.
Hanya underpass itu yang tergenang. Di wilayah sekitarnya tidak ada genangan air.
"Jadi saya pikir salurannya cukup bagus. Dari hasil penyedotan ini kita buang ke saluran yang ada mungkin ke Kali Pademangan lalu ke Ciliwung supaya mempercepat genangan di sini," tambahnya.
Underpass tersebut banjir sejak Jumat kemarin setelah terjadi hujan deras.
Banjir menggenang hampir mencapai atap underpass dengan air yang tampak berwarna coklat. Di beberapa titik tampak sampah.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/25/21055921/underpass-kemayoran-tergenang-25-meter-karena-pompa-bermasalah