Salin Artikel

Kunker ke Badung, Fraksi PDIP Anggap Tata Kelola Pemprov DKI Tak Bisa Imbangi Pemerintah Setingkat Kabupaten

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Fraksi PDI-Perjuangan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Badung, Bali.

Ketua Fraksi PDI-P Gembong Warsono mengatakan ada beberapa hal yang membedakan Badung dengan DKI Jakarta.

Pertama adalah Badung menggunakan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) sebagai acuan pembangunannya sementara DKI Jakarta hampir tidak memiliki master plan pembangunan.

"DKI Jakarta IPM (indeks pembangunan manusia) nya hanya 80,46, indeks kebahagiaan hanya 71,33 sementara IPM Badung di angka 80,57 dan indeks kebahagiannya sebesar 76,14," ucap Gembong dalam keterangannya, Sabtu (1/2/2020).

Padahal menurut Gembong angka pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Rp 87,9 triliun sementara Badung Hanya Rp 6,3 triliun.

Badung juga sudah mampu menghapuskan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk seluruh segmen nonkomersial dan memiliki pendapatan asli daerah 5,3 triliun atau 84 persen dari APBD.

"Sementara kemampuan DKI Jakarta dalam menggenjot PAD masih sangat lemah dan disinyalir terjadinya banyak kebocoran," kata dia.

Selain itu, Badung memiliki tingkat kerukunan masyarakat dan beragama yaitu 80,24 persen sementara DKI Jakarta hanya 71,3.

Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta menganggap bahwa tata kelola pemerintahan DKI Jakarta sudah pada angka kritis, karena tidak bisa mengimbangi apalagi melampaui pemerintahan setingkat kabupaten .

"Mengingat APBD DKI Jakarta yang sangat besar mencapai Rp 87 triliun lebih. Untuk itu sangat dibutuhkan akurasi data seberapa banyak sebenarnya warga Jakarta yang masih kategori pra sejahtera, sehingga delivery programnya menjadi tepat sasaran," tuturnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/01/21254441/kunker-ke-badung-fraksi-pdip-anggap-tata-kelola-pemprov-dki-tak-bisa

Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke