Salin Artikel

Penipuan Tiket Pesawat Murah, Pelaku Mengaku Bebas Akses Bandara Soetta hingga Kode Fiktif

Mereka mengaku sebagai korban penipuan penjualan tiket pesawat murah yang dilakukan oleh seseorang berinisial YHN.

Menurut mereka, YHN dikenal sebagai seseorang yang biasa mengurus tiket di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten.

Total, mereka mengklaim kerugian yang mereka derita tembus Rp 138 juta.

Berikut Kompas.com merangkum sejumlah fakta mengenai kasus ini:

1. Berawal dari komunitas, tergiur banting harga

Salah satu korban, AS menceritkan penipuan yang ia alami diawali saat pertemuan keduanya dalam komunitas memburu.

Saat itu, kata AS, pelaku menawarkan tiket dengan iming-iming harga yang relatif murah dan mendapatkan bonus dalam pembelian borongan.

"Dia selalu menawarkan kalau beli lima gratis satu karena dijadikan tiket rombongan, entah umroh atau apa jadi saya tertarik. Kalau dilihat itu harga normal Rp 12 juta, saya diberikan harga Rp 8 juta sekian," kata AS saat ditemui di Polres Tangsel usai melapor.

Saat itu, pelaku yang juga anggota komunitas memburu pernah menberikan hadiah satu tiket gratis dalam suatu acara bakti sosial.

"Itu mungkin jadi iming-iming," ucap dia.

2. Kode booking fiktif

AS saat itu terpincut membeli lima tiket untuk berlibur ke Eropa pada. Ia meminta pelaku menyediakan penerbangan bulan Desember 2019.

Namun, sampai bulan Desember 2019, tiket seharga Rp 42 juta yang dijanjikan pelaku tak kunjung terbit.

AS hanya diberikan kode booking yang diduga palsu setelah dilakukan pengecekan.

"Kode booking yang diberikan sama dia itu enggak bisa dicek," katanya.

Selain AS, empat korban lainnya juga mengalami penipuan dengan modus yang sama.

3. Disebut bebas akses Soekarno-Hatta

Zevrijn, kuasa hukum para korban menyatakan bahwa pelaku punya beragam trik untuk meyakinkan calon korbannya.

Ia disebut piawai mendekati calon korban, sekaligus beberapa kali pamer identitas yang membuatnya diyakini bisa keluar-masuk Bandara Soekarno-Hatta secara bebas.

"Dia punya akses khusus masuk ke bandara Soeta. Dia pernah tunjukan kepada saya akses khusus dan dia mengaku bayar tahunan khusus masuk akses Soetta. Jadi masuk bandara dia bebas aja," kata Zevrijn di Polres Tangerang Selatan.

4. Tipu hotel

Bukan cuma menipu konsumen, YHN juga pernah menipu salah satu hotel di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Banten.

Staf pemasaran hotel tersebut, MR mengatakan, penipuan itu terjadi Juni 2019, ketika YHN memintanya membuka 20 kamar bagi jemaah umroh dari Palembang.

MR mengaku, mulanya ia tak berani melapor ke polisi soal insiden tersebut. Namun, mumpung banyak pula korban YHN, ia pun ikut nimbrung.

"Jadi dia (YHN) ngeberangkatin umroh tiketnya dari dia tapi ternyata jemaah tidak diberangkatin, malah diinapkan di hotel tempat saya bekerja selama 7 hari," kata MR yang bergabung bersama para korban penipuan tiket murah pesawat di Mapolres Tangsel, Jumat.

Selepas jemaah umroh tersebut dipulangkan, YHN tak kunjung membayar biaya makan dan sewa penginapan jemaah umroh selama 7 hari tadi

Pascakejadian itu, MR pun dipecat atas dasar laporan YHN yang menyebutnya kerap memindahkan tamu hotel ke penginapan lain.

"Dia memfitnah saya katanya saya sering pindahin tamu. Dia begitu karena takut saya tagih uang penginapan. Akhirnya saya dipecat dan saya diminta ganti sama hotel di mana saya bekerja," tutup MR.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/08/09252351/penipuan-tiket-pesawat-murah-pelaku-mengaku-bebas-akses-bandara-soetta

Terkini Lainnya

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke