Salin Artikel

Pelaku Mengaku Cetak Uang Palsu Seminggu Sekali Rp 3 juta

Uang itu dicetak dengan pecahan Rp 10.000, Rp 20.000, dan Rp 50.000.

AA (40) dan RF (21) ditangkap polisi pada Jumat (7/2/2020) lalu.

"Kita nyetak (uang palsu) satu minggu sekali. Sekali nyetak Rp 3.000.000," ujar AA di Polsek Tambun, Senin (10/2/2020).

Para pelaku mencetak uang palsu menggunakan mesin print, kertas HVS, dan tinta bewarna.

AA mengaku sengaja mencetak uang palsu dengan kondisi lecek agar tidak ketahuan. Sebab uang palsu itu tampak seperti asli jika lecek.

"Lebih laku yang lecek, supaya tidak ketahuan juga," kata dia.

Setelah mencetak uang, pelaku langsung belanja ke toko sembako menggunakan uang palsu tersebut.

Biasanya sekali belanja para pelaku mengeluarkan uang palsu sebanyak Rp 1.000.000.

"Kadang dari uang itu ada sisa kadang tidak juga," Ujar AA.

Ia mengatakan, uang kembali dari belanja sembako itu yang jadi keuntungannya. Bahkan dari uang itu, pelaku membeli sepeda motor.

"Uang itu juga digunakan pelaku buat berobat ibunya dan mabuk-mabukan," ucapnya.

Tips membedakan uang palsu

Bank Indonesia selalu meminta masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu. Langkah 3D perlu dilakukan.

Adapun 3D yang dimaksud adalah metode pengecekan uang secara manual yang bisa dilakukan seluruh masyarakat, yakni dilihat, diraba, dan diterawang.

Informasi Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, ada 8-12 unsur pengaman di dalam uang rupiah. Semakin tinggi pecahannya, maka semakin banyak unsur pengamannya.

Contohnya, di dalam uang Rp 100.000 ada 12 unsur pengaman seperti watermark, benang pengaman, maupun yang ada di proses cetak.

Melalui metode "dilihat", masyarakat dapat melihat warna uang lama maupun uang baru tersebut. Apakah berwarna terang atau kusam.

Sedangkan melalui metode "diterawang", masyarakat dapat menerawang uang yang diterima.

Apakah watermarknya terlihat, gambarnya masih terlihat, kesesuaian bentuk, hingga gambar pahlawan yang ada di uang tersebut.

Kemudian diraba, ada bagian tertentu memang sengaja dibuat agak kasar. 

Jika ada keraguan, masyarakat diimbau segera melaporkannya kepada kepolisian.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/10/17424691/pelaku-mengaku-cetak-uang-palsu-seminggu-sekali-rp-3-juta

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke