Salin Artikel

Peristiwa Penumpang Hampir Diculik Berakhir Damai, Grab: Terima Kasih Khususnya pada Kepolisian

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Grab berterima kasih atas perhatian dan dukungan dari seluruh pihak atas peristiwa yang belakangan baru terjadi, yakni penumpang diduga diculik oleh supir GrabCar yang ternyata salah paham. Pada akhirnya, peristiwa itu berakhir damai.

Pada Kompas.com, Selasa (11/2/2020), Public Relation Manager Grab Indonesia Andre Sebastian mengapresiasi hal itu.

“Kami juga ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada pihak kepolisian yang telah secara cepat melakukan proses investigasi dimana kami juga turut mendukung dalam semangat penegakan hukum,” ujar Andre.

Ia mengatakan, sebagai bagian dari proses investigasi yang telah berlangsung, Grab menghormati penyelesaian secara kekeluargaan yang dicapai kedua pihak.

Saat ini, pihak kepolisian sudah mempertemukan penumpang dan mitra pengemudi yang bersangkutan.

“Sebagai komitmen kami terhadap keselamatan dan keamanan penumpang maupun mitra pengemudi, kami akan terus melakukan pelatihan dan edukasi bagi mitra pengemudi,” tambahnya.

Ia juga menyambung bahwa edukasi juga akan melingkupi fitur keselamatan kepada penumpang.

Selain itu, pihaknya juga berkomitmen meningkatkan investasi dalam mengembangkan fitur teknologi keselamatan yang inovatif.

“Dengan demikian, keselamatan penumpang dan kualitas layanan diharapkan akan terus terjaga,” katanya kembali.

Sebelumnya, publik digegerkan oleh postingan Twitter akun @mllerasya yang membagikan pengalaman kawannya memakai jasa GrabCar dan mencurigai hal itu sebagai tindak penculikan.

Ia kemudian mencoba fitur keselamatan Grab dan tersambung dengan operator yang langsung mengirim Satuan petugas (Satgas) ke lokasi.

Cerita tersebut kemudian viral karena telah dibagikan ulang sebanyak lebih dari 700 kali.

Pihak kepolisian kemudian bergerak cepat dengan mempertemukan supir Grab dan penumpang.

Dari keterangan supir, kepolisian menerangkan bahwa ada kesalahpahaman yang terjadi antara supir dan penumpang.

Pada akhirnya, pertemuan itu membuat keduanya bersepakat untuk menyelesaikan secara kekeluargaan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/11/18504071/peristiwa-penumpang-hampir-diculik-berakhir-damai-grab-terima-kasih

Terkini Lainnya

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke