Salin Artikel

3 Sekolah di Bekasi Dibobol dalam Sebulan, Begini Saran Dinas Pendidikan hingga Wawali Kota Bekasi

BEKASI, KOMPAS.com - Belakangan ini marak pencurian barang-barang berharga di sekolah di kawasan Bekasi.

Pencuri ini kerap mengincar sekolah-sekolah yang kurang pengawasan. Sehingga dengan mudah mereka membobol sekolah itu dan melancarkan aksinya.

Dalam sebulan terakhir, ada tiga kasus pencurian di sekolah yang terjadi di Bekasi.

Pertama, pembobolan di SDN Bintara Jaya 7 pada Kamis (13/2/2020) lalu. Maling itu membawa dua laptop dan satu komputer milik sekolah.

Kedua, pembobolan juga terjadi di SDN Teluk Pucung 1 pada Jumat (14/2/2020) lalu. Maling itu mendapatkan enam laptop dan satu infocus.

Ketiga, di SDN Kayuringin 3 pada Sabtu (17/2/2020). Dari sekolah itu, maling mengambil satu laptop dan satu infocus.

Polisi akan patroli tiap malam hingga pagi di sekolah

Oleh karena maraknya pembobolan sekolah itu, pihak kepolisian telah diminta untuk patroli dari malam hingga dini hari di sekolah-sekolah mengantisipasi kehadiran maling.

"Saya sudah perintahkan ke kepala unit polsek di wilayah Bekasi untuk mapping wilayahnya yang ada sekolah, kemudian kordinasikan dengan pihak sekolah untuk ekstra penjagaan internal, dan untuk anggota Polsek (Bhabin dan Reskrim) agar patroli ke sekolah-sekolah tersebut pada malam menjelang dini hari," ujar Kasatreskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Arman, saat dikonfirmasi, Kamis (20/2/2020).

Arman juga meminta agar pihak sekolah menambah penjagaan ketat sekolahnya untuk mencegah adanya maling.

"Mohon ditambah penjagaan internalnya, agar selalu kordinasi dengan pihak Kepolisian (Polsek terdekat dan Bhabin) untuk tahu perkembangan situasi dan modus-modus pencurian," ucap Arman.

Pemkot usul satpam dan guru menginap

Tidak hanya dari pihak kepolisian, pemerintah kota Bekasi juga turut prihatin terhadap maraknya pembobolan sekolah yang tejadi belakangan ini.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah mengatakan, sebagai antisipasi, pihaknya mengusulkan adanya satpam atau penjaga di setiap sekolah.

Sebab selama ini ada beberapa sekolah yang belum memiliki satpam maupun penjaga sekolah. Apalagi yang berjaga dari malam hingga pagi hari.

Inaya juga mengusulkan agar guru-guru di Bekasi melakukan piket malam.

Jam piket seperti demikian diyakini manjur dalam mengantisipasi pembobolan sekolah oleh maling di Bekasi seperti yang saat ini marak terjadi.

"Bisa dibuat juga jadwal piket malam untuk guru-guru. Sehingga maling tidak ada yang berani juga masuk ke sekolah nantinya," ucap dia.

Ia mengatakan, usulan-usulan itu nantinya akan dibuat menjadi suatu regulasi.

Sehingga biaya tambahan untuk usulan itu bisa dianggarkan melalui dana APBD atau BOS.

Wawali lebih sreg pasang CCTV

Menanggapi saran tersebut, Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengaku lebih sreg jika tiap sekolah memiliki CCTV atau kamera pengintai.

"Saya kira lebih efisien dengan menggunakan CCTV yang bisa dikendalikan dari rumah. Itu salah satu solusinya, tapi kami akan mencari solusinya yang lebih efisien kembali," ujar Tri.

Tri mengatakan, dengan pemasangan CCTV, penjagaan bisa dikontrol dari rumah. Sehingga pengawasannya lebih praktis.

Ia mengatakan, selanjutnya Pemkot Bekasi akan mengatur adanya pengadaan CCTV di sekolah-sekolah, terutama yang kawasannya rawan kejahatan.

Pemasangan CCTV akan dilangsungkan bersamaan dengan pemasangan wifi.

"Ya itu kan pengadaan dana yang sudah ada tinggal nanti tentukan dengan Peraturan Walikot apakah dana melalui dana BOS ditambahkan untuk itu," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/20/09433411/3-sekolah-di-bekasi-dibobol-dalam-sebulan-begini-saran-dinas-pendidikan

Terkini Lainnya

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke