JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Tanjung Duren Kompol Agung Wibowo mengimbau agar masyarakat berhati-hati menggunakan transportasi umum ojek pangkalan pada malam hari.
Kata dia, sebaiknya calon penumpang menanyakan terlebih dahulu tarif sekaligus memastikan tersedianya helm dan kelengkapan pelat nomor.
"Jadi imbauan saya, khususnya penumpang yang pulang malam hari, lebih baik ditanya harga pastinya berapa kalau naik ojek pangkalan," ucap Agung di Mapolsek Tanjung Duren, Jakarta Barat, Sabtu (22/2/2020).
Hal ini penting dilakukan calon penumpang untuk memastikan besaran tarif ojek yang pasti dan sesuai kesepakatan sekaligus mencegah pengemudi tidak menembak harga sesampainya di tempat tujuan.
"Jangan asal naik saja, tanya, pastikan harganya," ucap Agung.
Jika harga terlalu tinggi dan tidak sesuai, penumpang bisa mencari ojek lain atau memilih moda transportasi alternatif, yakni ojek online, angkutan mikrolet, atau bahkan taksi yang lebih aman.
Imbauan ini disampaikan Agung berkait kasus tiga penumpang yang dituntut membayar biaya ojek sebesar Rp 250.000 dengan trayek Kalideres-Tanjung Duren.
Setelah diusut, mulanya penumpang mendengar salah satu tukang ojek pangkalan mengatakan bahwa ia mematok tarif 25. Padahal, yang dimaksud 25 itu adalah Rp 250.000.
Tanpa pikir panjang, ketiga penumpang itu naik ojek tersebut. Sampai di tempat tujuan, para penumpang kaget karena tarifnya ternyata Rp 250.000 per orang.
Singkat cerita, setelah adu tawar yang alot disepakati satu orang tarifnya sebesar Rp 150.000.
Video ini pun tersebar di media sosial Instagram dengan akun @kontributorjakarta.
Kini ketiga pelaku berinisial S (44), AL (48), dan M (46) sudah ditangkap dan diamankan di Mapolsek Tanjung Duren.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/22/17235291/sebelum-bepergian-dengan-ojek-pangkalan-pastikan-hal-ini-agar-tak