Salin Artikel

Pemukulan Sopir Ambulans, Emosi Sesaat yang Berujung Jadi Tersangka

Video itu salah satunya diunggah oleh akun Instagram @Jakartainformasi.

Sang pemilik akun juga menuliskan keterangan yang menginformasikan si sopir ambulans tengah membawa jenazah.

"Tidak Sepatutnya bertindak Pemukulan terhadap Driver Ambulance apapun masalahnya karena Posisi Ambulance [ Sinar Ambulance Service ] sedang membawa Jenazah dan Rotator serta Sirine pun nyala.*** Apapun yang terjadi ambulance adalah kendaraan prioritas *** Bantu Driver [ Korban ] dalam mencari identitas Pelaku," demikian info yang disampaikan.

Dalam video tersebut, terlihat seorang pengedara ambulans terlibat perselisihan dengan pengedara lain di depan Flying Car Wash Jl. Kesehatan, Jakarta Selatan.

Setelah terlibat percekcokan, pengedara mobil melayangkan bogem mentah kepada sang pengemudi ambulans.

Penyelidikan polisi

Polisi akhirnya turun tangan untuk menyelidiki kasus penganiayaan itu. Tak butuh waktu lama, polisi menangkap pelaku.

Pengemudi Toyota Calya yang menganiaya sopir ambulans itu diketahui bernama SR.

Dia ditangkap di rumahnya di kawasan Jakarta Selatan pada Rabu (26/2/2020).

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap korban dan terlapor, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budi Sartono mencoba menjelaskan kronologi pemukulan sopir ambulans oleh SR.

Budi menjelaskan, awalnya ambulans yang dikendarai MN melintas di Jalan RC Veteran Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa.

Kala itu, MN menghidupkan sirine karena tengah membawa jenazah menuju rumah di kawasan Bintaro Park.

MN kemudian ingin menyalip mobil Toyota Calya yang dikendarai SR. Kendati demikian, SR tak memberikan jalan untuk ambulans tersebut.

"Terlapor (SR) tidak memberikan jalan, sehingga mobil yang dikemudikan korban bersenggolan dengan mobil yang dikemudikan terlapor," kata Budi saat dihubungi, Kamis (27/2/2020).

Ketika mengetahui mobilnya disenggol oleh mobil ambulans, SR tak terima. Dia Kemudian berusaha mengejar dan menghentikan ambulans tersebut.

"Terlapor menghampiri mobil korban dan menyuruh korban untuk turun sambil mengucapkan kalimat "SIM kamu mana, mau ganti rugi gak"," ujar Budi.

Ketika mengetahui SR emosi karena mobilnya disenggol, korban berusaha menjelaskan alasannya.

Korban mengungkapkan dia ingin mendahului mobil yang dikendarai SR.

Mendengar penjelasan korban, SR malah memukul bagian pipi sang sopir.

"Terlapor tidak menghiraukan (penjelasan korban) dan kemudian secara sengaja terlapor melayangkan tangan kiri yang dikepal ke arah korban. Pukulan itu mengena pada bagian pipi sebelah kanan yang menimbulkan rasa sakit," ungkap Budi.

Jadi tersangka

Atas kejadian penganiayaan tersebut, Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Selatan AKP Ricky Pranata mengatakan, polisi menetapkan SR sebagai tersangka.

"Kemarin kita sudah amankan terlapornya dan sudah kita lakukan pemeriksaan 1x24 jam. Jadi, untuk status si terlapor sudah kita tingkatkan menjadi tersangka," kata Ricky di Polres Jakarta Selatan.

Namun, hingga kemarin, polisi belum menentukan status penahanan terhadap tersangka.

Ricky hanya menjelaskan, tersangka bersikap kooperatif selama proses pemeriksaan.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 351 dan atau Pasal 335 KUHP tentang Tindak Pidana Penganiayaan dan atau Perbuatan Memaksa dengan Kekerasan atau Ancaman Kekerasan.

"Untuk penahanan, kita tunggu hasil gelarnya siang ini," ungkap Ricky.

Negatif narkoba atau alkohol

Ricky mengungkapkan, hasil tes urine tersangka SR menunjukkan negatif penggunaan alkhohol dan narkoba.

Oleh karena itu, menurut Ricky, aksi penganiayaan itu murni dilakukan karena emosi.

Pasalnya, SR emosi karena mobilnya disenggol oleh mobil ambulans yang berusaha menyalipnya.

"Terjadi persenggolan mobil akhirnya si terlapor (SR) emosi, dan menghampiri mobil ambulans," ujar Ricky.

Tak berhenti sampai di situ, publik kembali diramaikan dengan isu tersangka SR merupakan pejabat publik.

Dugaan tersebut hanya berdasarkan pada stiker RI yang terpasang di pelat nomor mobil Toyota Calya yang dikendarai SR.

Setelah dikonfirmasi, Ricky memastikan tersangka SR merupakan karyawan swasta.

"Saya pastikan beliau bukan pejabat publik. Dia pekerja swasta," kata Ricky.

"Nanti akan kita dalami. Pelat RI tersebut kan memang sering dijumpai ya di jalanan," tambah Ricky.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/28/08330081/pemukulan-sopir-ambulans-emosi-sesaat-yang-berujung-jadi-tersangka

Terkini Lainnya

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke