Salin Artikel

Mahalnya Bahan Jamu di Depok Diduga Mengikuti Harga di Pasar Induk

DEPOK, KOMPAS.com - Harga bahan-bahan jamu yang melambung di Pasar Kemiri Muka, Depok, Jawa Barat ditengarai mengikuti tren harga di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur.

"Kami belajar dari induk. Pasar Kemiri Muka saat ini masih ada stok jahe, serai, dan temulawak, masih ada tapi harga cukup tinggi. Kalau dari sana harganya agak mahal, ya ikutin saja," ungkap Suyadi, salah satu pedagang bahan jamu di Pasar Kemiri Muka, Rabu (4/3/2020).

Suyadi mengatakan, permintaan para pedagang bahan jamu di Pasar Kemiri Muka terhadap suplai dari Pasar Induk Kramatjati relatif konstan, meskipun animo pembeli bahan jamu kian merangkak naik sejak 2 hari belakangan.

Imbasnya, stok-stok bahan jamu semakin cepat ludes dalam sehari. Ia pun menduga bahwa stok bahan jamu di Pasar Induk Kramatjati perlahan menipis, terbukti dari tren harga yang terus meningkat.

"Rata-rata pedagang kecil paling permintaannya 20-30 kg sehari. Permintaan tetap dikirim, tapi harganya yang melonjak. Seton (1 ton) mah habis kalau masuk Depok. Sekarang sudah mulai kurang," jelas Suyadi.

"Barang apa pun kalau kosong pasti mahal, dimana pun pasarnya. Baru kali ini saya jual jahe, temulawak mahal begini," ujar dia yang mengaku telah 15 tahun berdagang bahan jamu di Pasar Kemiri Muka.

Pernyataan senada dilontarkan Adam, juga pedagang bahan-bahan jamu di Pasar Kemiri Muka.

Ia berujar, harga bahan-bahan jamu secara konstan makin mahal dari hari ke hari disebabkan harga yang juga kian mahal dari Pasar Induk.

"Kemarin temulawak beli masih Rp 35.000, katanya hari ini sudah Rp 50.000 di Induk. Saya sih masih ada stok," tutur Adam, Rabu siang.

Temulawak menjadi bahan jamu yang paling diincar saat ini dan mengalami lonjakan harga paling jauh di Pasar Kemiri Muka, Depok.

Harga temulawak disebut telah menyentuh Rp 50.000 per kilogram, dari yang mulanya dijual sekitar Rp 10.000.

Harga jahe dan jahe merah turut mengalami kenaikan sekitar Rp 10.000-15.000 di Pasar Kemiri Muka.

Tren kenaikan harga ini baru terjadi 2 hari belakangan, menyusul temuan kasus positif virus corona yang dialami warga Depok, Senin (2/3/2020).

Jamu dianggap sanggup memperkuat ketahanan tubuh, senjata utama penangkal penyebaran virus corona.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/04/14213151/mahalnya-bahan-jamu-di-depok-diduga-mengikuti-harga-di-pasar-induk

Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke