“10.000 Insya Allah kita sudah pesan untuk masyarakat, barangnya belum (masih nunggu),” ujar Effendi atau Pepen, Jumat (27/3/2020).
Pepen mengatakan, rapid test yang digunakan nantinya berjenis Polymerase Chain Reaction (PCR).
PCR, menurut dia, lebih akurat dari alat rapid test yang sebelumnya digunakannya.
“PCR itu lebih akurat akurasinya. Beda (dengan alat sekarang), dia ambilnya nanti swab,” kata Pepen.
Pepen mengatakan, pemesanan 10.000 alat rapid test itu menggunakan APBD Kota Bekasi yang telah disetujui oleh DPRD.
"Kita fokus untuk kesehatan, kemanusiaan,” ucap dia.
Ia berharap dengan banyaknya alat rapid test yang digunakan dapat dengan cepat mendeteksi penyebaran Covid-19 di wilayahnya.
Pemkot Bekasi sebelumnya telah menyelenggarakan rapid test. Alatnya diberikan pemerintah pusat.
Hasil rekapan rapid test itu nantinya akan diserahkan kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk diumumkan pada Sabtu (28/3/2020).
Adapun hasil test itu akan diberi tahu ke masyarakat melalui via online atau Whatsapp jika negatif.
Namun, jika hasilnya positif, Pemkot akan menjemputnya untuk diisolasi di rumah sakit.
Rapid test atau pemeriksaan cepat covid-19 di Bekasi sudah mulai digelar sejak Rabu (25/3/2020). Rapid test ini digelar secara bertahap.
Tahap awal yang diperiksa adalah tenaga medis. Lalu pemeriksaan bagi mereka yang statusnya dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terkait covid-19.
Para petugas door to door ke masing-masing warga di Bekasi yang tercatat sebagai ODP dan PDP.
Setelah itu, baru pemeriksaan para tokoh agama, Camat, Lurah, Anggota Polres, Kodim, RSUD dan tokoh masyarakat lainnya yang berhubungan dengan banyak orang.
Berdasarkan data terakhir yang disampaikan pemerintah, ada 1.046 kasus Covid-19 di Indonesia.
Sebanyak 87 pasien di antaranya meninggal dan 46 orang sembuh.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/27/16474991/pemkot-bekasi-pesan-10000-rapid-test-covid-19-jenis-pcr