Salin Artikel

Nekat Buka Saat PSBB, Dua Ramayana di Jakarta Barat Didenda Rp 5 Juta

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang Hari Raya Idul Fitri, masyarakat di berbagai daerah tampak menyerbu toko pakaian atau departement strore.

Dua Ramayana di Jakarta Barat, misalnya, masih nekat beroperasi atau buka di tengah pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19 di Ibu Kota.

Berkait hal tersebut, jajaran Satpol PP langsung melakukan tindakan menutup sementara Ramayana Cengkareng dan Grogol Petamburan.

"Ditutup sementara. Ada dua, yang Ramayana di Cengkareng sama di Grogol Petamburan," ucap Kasatpol PP Jakbar Tamo Sijabat kepada Kompas.com, Jumat (22/5/2020).

Selain menutup sementara dua departement store tersebut, Satpol PP juga mengenakan denda kepada pihak pengelola Ramayana sesuai dengan Pergub Nomor 41 Tahun 2020 tentang Pengenaan Sanksi Terhadap Pelanggaran Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta.

Masing-masing departement store harus membayar denda sebesar Rp 5.000.000.

"Ramayana tersebut sudah kami tutup kemarin dan dikenakan denda Rp 5.000.000 dan sudah bayar hari ini. Sebelumnya Ramayana di Mal Cengkareng juga kami tutup dan sudah bayar denda Rp 5.000.000 hari Rabu (20/5/2020) kemarin," ucap Tamo.

Selanjutnya, jika pihak pengelola masih nekat membuka toko, pihak Satpol PP tak segan untuk mengusulkan pencabutan izin usaha.

"Ya saya juga tidak berani komen ya alasan mereka buka. Tinggal pilih dua, saya usulkan dicabut atau Anda bayar, selesai PSBB bisa buka. Nah artinya mau bayar," ucap Tamo.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/22/15325511/nekat-buka-saat-psbb-dua-ramayana-di-jakarta-barat-didenda-rp-5-juta

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke