Salin Artikel

Tren Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Selama Mei, Grafik Masih Naik Turun

Sejak kasus pertama Covid-19 di Indonesia diumumkan pada 2 Maret 2020, jumlah kasus masih terus bertambah hingga kini, termasuk di Jakarta.

Banyak pasien yang dinyatakan sembuh. Namun, tidak sedikit pula jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 ini.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Jakarta merupakan episentrum pertama penyebaran Covid-19 di Tanah Air.

Dia menyatakan, pergerakan virus corona di Ibu Kota mulai terkendali.

Namun, pergerakan virus itu masih harus dikendalikan lagi dengan menurunkan tingkat penularan di bawah angka 1.

"Jakarta adalah episentrum pertama dan di awal-awal mayoritas kasus adalah di Jakarta. Saat ini, Jakarta sudah menunjukkan tanda-tanda wabahnya melandai, tapi masalahnya belum selesai," ujar Anies dalam video yang diunggah di akun YouTube Pemprov DKI, Jumat (29/5/2020).

Untuk mengendalikan pergerakan Covid-19, Pemprov DKI Jakarta menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sejak 10 April 2020 dan masih akan terus berlangsung hingga 4 Juni 2020.

Berdasarkan data di situs web corona.jakarta.go.id, grafik tambahan kasus harian Covid-19 masih naik-turun, termasuk pada Mei 2020.

Grafik kasus harian Covid-19 di Jakarta terus berfluktuasi hingga kini.

Berikut rekapitulasi data harian kasus Covid-19 di Jakarta selama Mei 2020:

- 1 Mei: Ada 4.283 pasien positif, 393 meninggal dunia, 427 sembuh

- 2 Mei: Bertambah 72 pasien jadi 4.355 pasien positif, 400 meninggal dunia, 562 sembuh

- 3 Mei: Bertambah 62 pasien jadi 4.417 pasien positif, 410 meninggal dunia, 622 sembuh

- 4 Mei: Bertambah 55 pasien pasien jadi 4.472 pasien positif, 412 meninggal dunia, 650 sembuh

- 5 Mei: Bertambah 169 pasien jadi 4.641 pasien positif, 414 meninggal dunia, 711 sembuh

- 6 Mei: Bertambah 68 pasien jadi 4.709 pasien positif, 420 meninggal dunia, 713 sembuh

- 7 Mei: Bertambah 66 pasien jadi 4.775 pasien positif, 430 meninggal dunia, 718 sembuh

- 8 Mei: Bertambah 126 kasus jadi 4.901 pasien positif, 431 meninggal dunia, 763 sembuh

- 9 Mei: Bertambah 57 kasus jadi 4.958 pasien positif, 437 meninggal dunia, 767 sembuh

- 10 Mei: Bertambah 182 kasus jadi 5.140 pasien positif, 444 meninggal dunia, 803 sembuh

- 11 Mei: Bertambah 55 kasus jadi 5.195 pasien positif, 453 meninggal dunia, 836 sembuh

- 12 Mei: Bertambah 108 kasus 5.303 pasien positif, 457 meninggal dunia, 1.262 sembuh

- 13 Mei: Bertambah 134 kasus jadi 5.437 pasien positif, 461 meninggal dunia, 1.277 sembuh

- 14 Mei: Bertambah 180 kasus jadi 5.617 pasien positif, 466 meninggal dunia, 1.279 sembuh

- 15 Mei: Bertambah 62 kasus jadi 5.679 pasien positif, 474 meninggal dunia, 1.286 sembuh

- 16 Mei: Bertambah 116 kasus jadi 5.795 pasien positif, 475 meninggal dunia, 1.292 sembuh

- 17 Mei: Bertambah 127 kasus jadi 5.922 pasien positif, 478 meninggal dunia, 1.295 sembuh

- 18 Mei: Bertambah 74 kasus jadi 5.996 pasien positif, 483 meninggal dunia, 1.301 sembuh

- 19 Mei: Bertambah 57 kasus jadi 6.053 pasien positif, 487 meninggal dunia, 1.417 sembuh

- 20 Mei: Bertambah 97 kasus jadi 6.150 pasien positif, 493 meninggal dunia, 1.425 sembuh

- 21 Mei: Bertambah 70 kasus jadi 6.220 pasien positif, 498 meninggal dunia, 1.536 sembuh

- 22 Mei: Bertambah 96 kasus jadi 6.316 pasien positif, 501 meninggal dunia, 1.558 sembuh

- 23 Mei: Bertambah 127 kasus jadi 6.443 pasien positif, 504 meninggal dunia, 1.587 sembuh

- 24 Mei: Bertambah 118 kasus jadi 6.561 pasien positif, 505 meninggal dunia, 1.594 sembuh

- 25 Mei: Bertambah 67 kasus jadi 6.628 pasien positif, 506 meninggal dunia, 1.648 sembuh

- 26 Mei: Bertambah 61 kasus jadi 6.689 pasien positif, 508 meninggal dunia, 1.678 sembuh

- 27 Mei: Bertambah 137 kasus jadi 6.826 pasien positif, 510 meninggal dunia, 1.698 sembuh

- 28 Mei: Bertambah 103 kasus jadi 6.929 pasien positif, 514 meninggal dunia, 1.719 sembuh

- 29 Mei: Bertambah 124 kasus jadi 7.053 pasien positif, 517 meninggal dunia, 1.807 sembuh

- 30 Mei: Bertambah 98 kasus jadi 7.151 pasien positif, 519 meninggal dunia, 2.003 sembuh

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/31/08370391/tren-kasus-positif-covid-19-di-jakarta-selama-mei-grafik-masih-naik-turun

Terkini Lainnya

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke