Tes masif akan tetap diterapkan sepanjang Kota Bekasi belum bersih dari Covid-19.
“Sepanjang daerah ini belum dinyatakan bersih, bukan hijau ya, atau virus ini belum bersih, kita rapid, swab, tracking, bawa ke rumah sakit,” ujar Rahmat di Bekasi, Selasa (2/6/2020).
Ia mengatakan, saat ini angka pertambahan kasus Covid-19 masih relatif sedikit dibanding angka kesembuhan Covid-19 di Kota Bekasi.
Sementara angka reproduksi Covid-19 di Kota Bekasi masih 0,71 atau di bawah angka 1.
“Sepanjang daerah itu belum bersih (masih tes masif) karena yang tau bersih siapa? Barangnya (Covid-19) kelihatan juga enggak. Saat ini kasus baru kecil, angka kesembuhan tinggi, reproduksinya tadi sudah di bawah satu. Ah sekarang kita jalan aja bersama, kita rapid, swab, tracking, bawa ke rumah sakit, ekonomi juga jalan,” ucap dia.
Rahmat mengatakan, beberapa hari belakangan ini pihaknya juga melakukan rapid test di kawasan perbatasan Bekasi, Kabupaten Bogor, dan DKI Jakarta.
Saat ini pihak Pemkot masih punya 10.000 alat rapid test dan KIT PCR sebanyak 5.000 untuk melacak kasus-kasus baru Covid-19.
“Kita masih ada rapid 10.000, masih aman. Swabnya juga masih ada sekitar 5.000 di rumah sakit. Kan kita sudah ngacak sampai begitu, kalau ada yang ketemu ya ambil, ambil. Mau minta orang sadar datang ke Rumah Sakit, kalau dia tahu dia enggak mau (tes Covid-19). Kalau jelas kan kita rapid, kita swab, jelas tinggal ambil pakai surveilans,” tutur dia.
Berdasarkan data dari situs resmi corona.bekasikota.go.id, pasien positif Covid-19 di Kota Bekasi kini ada 308 kasus hingga Selasa ini.
Dari data tersebut, sebanyak 254 pasien sembuh. Sementara pasien positif Covid-19 meninggal dunia sebanyak 33 orang dan 170 pasien suspect yang meninggal dunia.
Kemudian, masih ada 21 orang pasien positif Covid-19 yang masih dirawat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/02/21084041/wali-kota-sepanjang-bekasi-belum-bersih-kita-rapid-test-swab-tracking