Salin Artikel

Kecamatan Senen Rencanakan Rapid Test Kampung di 6 Kelurahan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecamatan Senen berencana menggelar rapid test kampung di enam kelurahan wilayahnya untuk memetakan sebaran Covid-19.

"Rapid test kampung rencananya mulai tanggal 9 Juni, itu di Kelurahan Paseban RW 01," ujar Camat Senen Ronny Japriko ketika dikonfirmasi, Jumat (5/6/2020).

Roni menjelaskan, enam kelurahan tersebut yaitu Senen, Paseban, Kramat, Kenari, Bungur, dan Kwitang.

Nantinya, rapid test diprioritaskan kepada kelompok tertentu, antara lain warga lanjut usia, memiliki penyakit bawaan, ibu hamil, dan mereka yang sebelumnya berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

"Tidak semua warga di-rapid test, jadi kami minta data-data ke dulu ke RT RW. Mana yang prioritas dilakukan pemeriksaan Covid-19," ungkapnya.

Ronny mengklaim bahwa pemeriksaan tersebut akan dilakukan dua kali dalam seminggu secara bergantian.

Menurut dia, akan ada 1.200 alat yang disiapkan untuk pelaksanaan rapid test kampung di enam kelurahan tersebut.

"Jadi seminggu dua kali. Hari pertama di Kelurahan Paseban, misalnya, hari kedua di Kwitang, minggu depan pindah lagi. Jadi mutar terus," ungkapnya.

"Setiap kelurahan itu jatahnya 200 (alat rapid test). Kita keluarkan 150 dulu, 50 sisanya cadangan," lanjutnya.

Ronny menuturkan, sebagian besar wilayah di Kecamatan Senen memang tidak termasuk zona merah Covid-19.

Namun, bukan berarti tidak ada kasus baru terkait Covid-19. Dengan itu, perlu dilakukan pemeriksaan agar penyebarannya bisa dikendalikan.

"Ya kami tentu tidak berharap banyak yang reaktif ya. Tapi kalau nantinya adanya positif Covid-19 kita bisa memetakan titik persebarannya," kata Ronny.

Hingga Jumat ini, jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta mencapai 7.684 orang. Bertambah 84 orang dibandingkan data terakhir pada Kamis (4/6/2020) kemarin, yakni 7.600 pasien.

Dari jumlah pasien positif tersebut, sebanyak 2.751 orang telah sembuh dan 532 orang meninggal dunia.

Lebih lanjut, terdapat 1.634 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.767 orang melakukan isolasi mandiri di rumah.

Untuk diketahui, Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan swab test dengan meteode PCR (polymerase chain reaction).

Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/05/19460091/kecamatan-senen-rencanakan-rapid-test-kampung-di-6-kelurahan

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke