Lonjakan penumpang itu terkait dengan dibuka kembalinya perkantoran di Jakarta hari ini, setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dilonggarkan.
Anne menyebutkan, pagi tadi ada 11 ribu penumpang yang mengunakan jasa kereta rel listrik KRL commuter line dari Bogor.
"Kemarin saya sudah sampaikan pasti akan ada antrean," kata Anne.
Ia menambahkan, akan lebih mudah untuk mencairkan kepadatan penumpang KRL di stasiun jika pola kerja karyawan yang bekerja di kantor-kantor menggunakan sistem shifting di masa PSB transisi ini.
Anne menyebutkan, KCI tetap akan melakukan protokol kesehatan baik di stasiun ataupun di dalam KRL seperti penggunaan masker, jaga jarak, dan cuci tangan, termasuk membatasi jumlah kapasitas penumpang.
Ia meminta para pengguna KRL dapat memahami kondisi tersebut.
"Kalau kita misalkan semuanya masuk jam 8, hal-hal seperti ini (penumpukan penumpang) akan terjadi lagi. Ini (pola shifting) akan kami usulkan juga. Besok kami akan ke sini lagi dan lebih baik," ujar dia.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto sebelumnya mengatakan, perlu ada evaluasi yang dilakukan untuk mengantisipasi antrean panjang di Stasiun Bogor agar tidak terulang.
Menurut dia, antrean yang terjadi di Stasiun Bogor pagi tadi disebabkan dibuka kembalinya aktivitas perkantoran di Jakarta.
"Jadi, ini adalah efek mulai dibukanya beberapa kantor di Jakarta per hari ini, penambahannya 10 persen di sini. Tadi dilaporkan petugas di sini sudah maksimal," ucap Bima.
"Sebaiknya ada kebijakan dispensasi, supaya dari Bogor ini tidak berangkat bersamaan. Dari Bogor ini dibuat semacam shift. Ya, kalau semuanya sama perlakuannya akan seperti ini kondisinya," tambah dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/08/17033121/pt-kci-ada-lonjakan-penumpang-krl-di-hari-pertama-aktivitas-perkantoran