Salin Artikel

PPDB DKI 2020 Jalur Prestasi, Orangtua Pesimistis Anaknya Dapat Sekolah Negeri

KOMPAS.com - Sejumlah orangtua pesimistis anaknya dapat diterima di sekolah negeri pilihan pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) DKI Jakarta 2020 jalur prestasi akademik jenjang SMA.

Di hari pertama PPDB DKI Jakarta 2020 jalur prestasi, peringkat calon siswa sudah tak masuk dalam daftar SMA pilihan.

"Buat apa (daftar jalur prestasi). Percuma. Cita-cita kan SMAN 8 pasti terpental," kata seorang orangtua murid, Syahreza Pahlevi Ginting saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/7/2020).

Reza mengatakan, mendaftarkan diri saat ini akan membuang energi. Ia yakin anaknya tak akan diterima di sekolah pilihan.

Neny, orangtua lainnya mengaku hari ini belum mendaftarkan anaknya di jalur prestasi. Menurutnya, percuma untuk mendaftarkan anaknya sekolah.

"Saya sudah lihat 115 sekolah SMA yang ada di DKI. Anak saya enggak masuk (masuk hanya di SMA 69 yang ada di Kepulauan Seribu)," ujar Neny saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/7/2020).

Anaknya berasal dari SMP 95 Jakarta Timur dan ingin bersekolah di SMA 77. Total skor anaknya untuk mendaftar jalur prestasi yaitu 7.647,5.

"Sebelum saya memilih sekolah, saya lihat-lihat dulu kemungkinan masuk atau tidaknya," ujar Neny.

Irawati, orangtua lainnya juga merasa percuma untuk mendaftarkan anaknya lewat jalur prestasi.

Sebelumnya, ia telah gagal di jalur afirmasi dan zonasi.

"Prestasi pun gagal juga. Karena nilainya lebih tinggi di atas anak saya dan gak mungkin nyangkut (peringkat)," kata Ira saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/7/2020).

Ia mendaftarkan anaknya di SMA 81, SMA 71, SMA 61, SMA 12, SMA 44, dan SMA 91. Total skor anaknya yaitu 8.279, 52.

Pemprov DKI Jakarta membuka pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) melalui jalur prestasi akademik mulai Rabu (1/7/2020) ini.

PPDB melalui jalur prestasi akademik dibuka untuk jenjang pendidikan SMP, SMA, dan SMK.

PPDB melalui jalur ini bisa diikuti oleh calon peserta didik baru (CPDB) yang merupakan warga Jakarta maupun CPDB yang berasal dari luar Jakarta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/01/15574141/ppdb-dki-2020-jalur-prestasi-orangtua-pesimistis-anaknya-dapat-sekolah

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke