Salin Artikel

Periksa Saksi dan Terjunkan K-9, Penyelidikan Kasus Tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo Berlanjut

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian menyebutkan bahwa penyelidikan kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo masih berlanjut.

Tim gabungan yang berasal dari Krimum Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Selatan, dan Polsek Pesanggarahan bekerja untuk menemukan bukti-bukti demi mengungkap kematian Yodi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, kepolisian telah memeriksa 23 saksi yang terdiri teman dekat, keluarga, rekan kantor, saksi di lokasi kejadian, dan kekasih Yudi.

Yodi awalnya ditemukan tewas oleh tiga anak kecil yang sedang bermain layang-layang. Tiga anak kecil tersebut kemudian melaporkan penemuan mayat kepada seorang warga.

Yodi ditemukan tewas di pinggir Tol JORR Pesanggrahan Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) lalu. Di

Pihak kepolisian masih mendalami motif-motif yang menyebabkan tewasnya Yodi.

Pada Sabtu (11/7/20202), polisi menurunkan anjing pelacak dalam olah TKP. Polisi menemukan indikasi kalau pelaku sempat singgah di salah satu warung tidak jauh dari ditemukannya korban.

"Hasil kemarin, kita memang meminta bantuan K-9 untuk olah TKP. Diendus pertama baju dan pisau dapur. Memang menggeser hingga ke tepi danau kurang lebih 400 meter dari TKP ada sebuah warung di sana," kata Yusri kemarin di Polda Metro Jaya.

Untuk membantu pengungkapan kasus tewasnya Yodi, polisi juga mengumpulkan rekaman CCTV. Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Mochammad Irwan Susanto mengatakan mencari rekaman CCTV yang bisa menunjukkan Yodi di jalan.

"Kami mendapatkan informasi ada yang sudah tidak bisa mem-back up, artinya sudah hilang, sudah ketimpa. Namun kami tetap mencari alat-alat bukti lainnya sehingga kami terus melakukan proses," ujar Irwan di Polres Jakarta Selatan, kemarin.

Dalam penyelidikan, pihak polisi juga menganalisis sidik jari yang terdapat di barang-barang bukti seperti pisau, helm, jaket, motor, dan lainnya.

Pihak kepolisian bekerjasama dengan laboratorium forensik Polri untuk menguji temuan-temuan yang ada di TKP.

"Jadi sekarang untuk sidik jari, jika memang ada dalam pisau, mungkin motor atau pun helm dan lain-lainnyanya, masih dalam proses (analisis) laboratorium forensik," ujar Irwan.

Handphone Yodi pun tak luput dari pemeriksaan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui runutan komunikasi terakhir sebelum ditemukan tewas.

Belum bisa simpulkan

Polisi hingga saat ini belum bisa menyampaikan motif penyebab tewasnya Yodi. Spekulasi awal dari pihak polisi adalah pembunuhan.

Analisa tersebut muncul karena tak ada barang-barang Yodi yang hilang saat ditemukan tewas.

Berdasarkan olah tempat kejadian, polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, sepeda motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.

"Sementara, tak ada barang-barang yang hilang sehingga motif itu (begal) mungkin kita ke sampingkan lebih dulu," ujar Irwan.

Polisi juga memeriksa kekasih Yodi untuk mengetahui adanya motif asmara di balik kasus tewasnya Yodi. Untuk diketahui, Yodi memiliki kekasih bernama Suci.

"Motif belum bisa kami sampaikan. Kami tidak menyampaikan motif ke teman-teman. Artinya kami tetap harus menjalankan proses ini sehingga kami bisa mempertanggungjawabkan pekerjaan," ujar Irwan.

Yodi sendiri terakhir terlihat beraktivitas di kantor pada Selasa (7/7/2020) tepatnya pukul 15.00-22.27 WIB.

Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, pihak polisi belum menunjuk pelaku yang terkait dengan kasus kematian Yogi.

"Tapi kami berangkat dari dugaan motif. Ada beberapa motif yang sedang kita kumpulkan dan itu masih proses," ujar Irwan.

Kematian Yodi kini masih menyimpan teka-teki. Pihak Metro TV pun meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kematian Yodi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/14/11351451/periksa-saksi-dan-terjunkan-k-9-penyelidikan-kasus-tewasnya-editor-metro

Terkini Lainnya

Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke