Salin Artikel

4 Sekolah di Bekasi Akan Gelar KBM Tatap Muka, Wali Kota Diingatkan untuk Minta Izin Emil Dulu

BEKASI, KOMPAS.com - Sekolah role model di Bekasi akan menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka mulai Senin (20/7/2020) depan.

Empat sekolah yang menjadi role model, yaitu Sekolah Victory Plus, Al-Azhar, SD Jakasampurna 6 dan SMPN 02 Kota Bekasi

Hingga kini Pemkot Bekasi belum mendapat izin dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Indonesia, Nadiem Makariem dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Kota Bekasi, Choiruman J Putro minta agar Wali Kota Bekasi tetap menunggu perizinan dari Nadiem dan Ridwan Kamil sebelum membolehkan sekolah gelar KBM tatap muka.

“Kalau tanggal 20 Juli mau dibuka juga diasumsikan tanggal itu beliau sudah mendapatkan izin dari Gubernur,” ujar Choiruman saat dihubungi, Kamis (16/7/2020).

Ia minta Pemkot tidak nekat membuka sekolah sebelum dapat izin dari Nadiem dan Ridwan Kamil.

Sebab semua kebijakan Pemkot harus disetujui oleh Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat.

“Ya belum boleh lah (sekolah tetap muka) kan tanggung jawabnya juga di Gubernur persetujuannya itu. Sama kayak PSBB, kan beberapa kebijakan harus dikoordinasikan oleh Gubernur,” kata dia.

Diakui Choiruman, sekolah role model untuk tatap muka diperlukan saat ini. Sehingga bisa menjadi evaluasi jika nantinya pelaksanaan tatap muka sekolah digelar serempak.

“Yang kaya gitu bisa dilaksanakan apabila ada role modelnya. Kalau ada role modelnya kan bisa menjadi contoh yang lain, yang namanya role model dia butuh aktualnya seperti apa gitu,” ucap dia.

Kembalinya kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah secara tatap muka kata Choiruman harus diiringi dengan berbagai antisipasi bagaimana angka penularan Covid-19 di Bekasi tidak bertambah.

Misalnya, pihak sekolah wajib bertanggungjawab terkait protokol kesehatan diterapkan saat nantinya KBM tatap muka berlangsung.

Selain itu, dimulainya KBM tatap muka harus melalui persetujuan orangtua murid.

Pemkot juga harus menginformasikan orangtua murid terkait perkembangan kasus Covid-19 secara transparan di Bekasi.

“Kekhawatiran orangtua dalam rangka kesiapan di Pesantren, sekolah dalam pembukaan kelas seperti pengajar. Kota Bekasi itu harus dipantau juga yaitu perkembangan terakhir bagaimana. Itu harus disampaikan juga supaya kekhawatiran masyarakat tidak menjadi klaster baru itu bisa dipertimbangkan,” kata dia.

Terakhir, ia minta Pemkot untuk berdiskusi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) maupun pakar pendidikan terkait keputusan kebijakan Pemkot membolehkan secara tatap muka.

Sehingga hal-hal yang dikhawatirkan tidak terjadi saat sekolah kembali gelar KBM tatap muka.

“Harusnya melibatkan pakar psikologi anak jadi jangan pandangan Walkot sepihak aja. Jadi dengan adanya pakar bisa dilihat bagaimana anak-anak bisa memahami risiko,” tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/16/19595751/4-sekolah-di-bekasi-akan-gelar-kbm-tatap-muka-wali-kota-diingatkan-untuk

Terkini Lainnya

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan Sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan Sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke