Salin Artikel

Lurah yang Titip Siswa dan Merusak Properti SMAN 3 Tangsel Akhirnya Mengaku Khilaf

Perusakan tersebut dilakukan lantaran Saidun merasa kesal karena sejumlah murid yang dititipkannya agar bisa masuk di SMA Negeri 3 Tangsel ditolak pihak sekolah.

Saidun kemudian dilaporkan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Tangsel, Aan Sri Analiah, ke Polsek Pamulang.

Lurah itu dilaporkan dengan tuduhan terkait Pasal 335 Ayat 1 dan 406 KHUP tentang Kekerasan atau Ancaman Kekerasan dan Perusakan Barang.

Dipanggil polisi via wali kota

Kapolsek Pamulang Kompol Supiyanto menjelaskan, Saidun dipanggil pada Selasa kemarin untuk diperiksa penyidik terkait dugaan tindak pidana yang dilakukannya.

"Lurah Benda Baru, yakni Bapak Saidun, sudah kami panggil. Beliau datang hari ini dan sementara masih dalam pemeriksaan oleh penyidik," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa.

Menurut Supiyanto, pemanggilan dan pemeriksaan terhadap Saidu dilakukan setelah pihaknya melayangkan surat pemanggilan pertama pada pekan lalu.

Surat pemanggilan tersebut dikirimkan melalui Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) karena status Saidun sebagai aparatur sipil negara (ASN).

"Melalui wali kota dan tembusan ke camat karena dia seorang ASN. Setiap memanggil harus melalui birokrasi SOP yang berlaku," ungkapnya.

Mengaku khilaf dan siap ikuti prosedur hukum

Saidun mengatakan, kedatangannya ke Mapolsek Pamulang untuk memenuhi panggilan terkait kasus perusakan di SMA Negeri 3 Tangsel. Dia mengaku siap mematuhi semua prosedur hukum yang berlaku.

"Hari ini saya sudah hadir di Polsek Pamulang dengan menjalankan sesuai prosedur kesalahan saya," ujar Saidun kepada wartawan di Mapolsek Pamulang, Selasa sore.

Saidun mengatakan, dia sudah memberikan keterangan kepada penyidik Polsek Pamulang dan masih berstatus sebagai saksi.

Dalam pemeriksaan tersebut, Saidun disodori 13 pertanyaan dari penyidik terkait dugaan tindak pidana yang dilakukannya dalam peristiwa tersebut.

"Saya ditanyakan dengan 13 pertanyaan sesuai dengan kejadian kemarin di SMAN 3 Tangsel," ungkapnya.

Saidun mengemukakan, dia belum mempersiapkan pembelaan apa pun atas kasus yang dituduhkan. Dia hanya ingin mengikuti aturan dan menyerahkan kelanjutan kasusnya kepada aparat penegak hukum.

"Saya tidak perlu pembelaan. Saya akan menjalankan sesuai dengan prosedur saja," ungkapnya.

"Semuanya saya serahkan ke pihak penyidik. Yang penting hari ini apa yang menjadikan pemanggilan saya sebagai saksi, saya laksanakan," lanjutnya.

Dia mengaku khilaf saat melakukan perusakan barang di SMA Negeri 3 Tangsel. Dia hanya ingin membantu membantu warganya yang sedang mencari sekolah.

"Sekarang ini saya jalankan sesuai dengan prosedur saja. Sesuai prosedur apa yang menjadikan sebuah kekhilafan saya, kesalahan saya," ujar Saidun.

Mengaku baru sekali titip murid

Terkait upaya penitipan sejumlah nama murid ke SMA Negeri 3 Tangsel, Saidu mengaku baru pertama kali melakukan hal itu.

Menurut dia, calon murid yang direkomendasikan adalah anak-anak pegawai lepas di kantor kelurahan.

"Sebelumnya enggak pernah. Baru pertama kali," kata Saidun.

Dia menjelaskan, hal itu dilakukannya hanya untuk menyampaikan aspirasi warga yang ingin anak mereka masuk ke sekolah tersebut.

"Kalau bicara titipan, tidak ada titipan. Enggak ada, saya cuma menyampaikan aspirasi masyarakat saya, itu saja," ungkapnya.

"Walaupun jawaban saya sudah tidak bisa untuk menolong itu, saya berusaha memenuhi, membuktikan bahwa kita sudah berbuat," ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/29/08482071/lurah-yang-titip-siswa-dan-merusak-properti-sman-3-tangsel-akhirnya

Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke