Salin Artikel

Kapolres Bekasi Beri Penghargaan Ojol Perempuan yang Lawan Begal Bercelurit

Hendra mengatakan, penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi polisi setelah Dwi berani melawan begal bersenjata tajam.

“Ini penghargaan atas keberaniaan korban melawan kejahatan,” kata Hendra melalui pesan tertulis, Kamis ini.

Polisi hingga kini masih mencari dua pelaku yang gagal membegal korban.

Aksi Dwi melawan begal hingga merebut celurit pelaku terekam kamera CCTV di sekitar lokasi di Perumahan Pondok Ungu Permai, Kecamatan Babelan, Kelurahan Bahagia, Kabupaten Bekasi

Videonya pun viral di media sosial.

Dwi bercerita, awalnya berniat mengantarkan pesanan makanan ke kawasan Pondok Ungu Permai pada Minggu pukul 02.45 WIB.

“Saya kebetulan mau pulang, terus saya lupa matiin aplikasi. Lalu dapat order makanan ke dekat rumah saya juga, ya akhirnya saya ambil,” ucap Dwi.

Ketika dalam perjalanan membeli pesanan customer, Dwi lantas langsung dihadang begal yang hendak mengambil motornya.

Tidak berhasil mengambil kunci motor Dwi, begal itu langsung berniat merampas ponsel yang ia sedang pegang kala itu.

“Saya kaget tiba-tiba pelaku menyalip motor datang dari arah belakang dan merampas ponsel saya. Posisinya udah gelap saat itu,” kata Dwi.

Ketika ponselnya dirampas salah satu begal, secara spontan ia langsung merebut kembali ponselnya.

Dwi menarik jaket salah satu begal hingga terjatuh dan berhasil merebut ponselnya. Dia berkali meminta begal agar tidak mengambil ponsel yang ia pakai untuk bekerja.

Alhasil ia bergulat dengan begal dan ponselnya berhasil kembali didapatkan Dwi bersama celurit milik begal.

“Saya spontan tiba-tiba memegang celurit begal. Lalu saya teriak-teriak lah di situ,” tambah dia.

Suara teriakan Dwi untungnya didengar oleh anak muda yang tengah nongkrong di kawasan tersebut.

Anak muda itu lantas langsung membantu Dwi melemparkan pecahan kaca ke arah begal tersebut dan menghampirinya.

Karena gemetaran memegang celurit, Dwi langsung memberikannya ke anak muda yang membantunya agar mengejar begal tersebut.

“Lalu anak muda itu nyamperin saya. Celurit yang ada di saya langsung saya serahkan ke mereka. Saya minta mereka kejar pelaku juga,” kata Dwi.

Usai peristiwa itu, ia kembali melanjutkan tujuan utamanya memesankan makanan konsumen.

“Kebetulan yang pesan sesama ojek online juga, awalnya saya kira fiktif. Untungnya ada kawan ojek juga akhirnya nganterin saya,” ucap Dwi.

Seusai mengantar pesanan konsumen, Dwi juga diantar oleh rekan seprofesi hingga ke rumah.

Ia mengakui, kejadian itu membuatnya trauma beroperasi di daerah Pondok Ungu Permai.

Kini Dwi masih beristirahat untuk memulihkan kembali tubuhnya yang sempat lemas dan memar melawan begal.

“Hanya memar saja sih, tidak ada luka,” tutur dia.

Sementara itu, Kapolsek Babelan Kompol Ramses Sitinjak mengatakan, pihaknya tengah memburu para pelaku.

Saat ini barang bukti celurit dan rekaman CCTV sudah diamankan.

Ramses mengatakan, korban tidak membuat laporan polisi atas kasus yang menimpanya. Korban beralasan tidak terluka dan tak kehilangan barang.

“Kondisi ibunya sehat-sehat, karena merasa sehat, jadi ibu-ibu tidak mau membuat laporan,” ucap dia.

Meski demikian, polisi tetap memburu pelaku. Saat ini barang bukti celurit dan rekaman CCTV sudah diamankan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/30/22372551/kapolres-bekasi-beri-penghargaan-ojol-perempuan-yang-lawan-begal

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke