Salin Artikel

Duduk Perkara Unggahan Ike Muti yang Bikin Heboh, Disomasi Pemprov DKI hingga Berakhir Damai

Somasi itu dilayangkan setelah Ike mengunggah postingan di akun Instagram pribadinya @ikemuti16 pada Kamis (30/7/2020).

Dalam unggahannya, Ike menyatakan kekecewaannya tidak terpilih sebagai talent proyek web series yang diduga merupakan proyek dari Pemprov DKI Jakarta.

Alasannya, menurut Ike, dia dianggap pendukung Presiden Joko Widodo berdasarkan salah satu foto dirinya bersama Jokowi.

Bahkan jika Ike ingin terpilih menjadi talent web series itu, maka Pemprov DKI meminta dia menghapus foto bersama Jokowi.

“TUHAN MEMANG BAIK di saat #pandemi saya masih ada bbrpa tawaran #webseries tapi kalau ada tawaran rezeki ke saya dengan MEMINTA SAYA UNTUK MENGHAPUS FOTO2 di SOSMED yang ada BAPAK PRESIDEN kita @Jokowi, kok rasanya GAK PROFESIONAL banget!!!. Hanya karena project #webseries tsb akan bekerjasama dengan klien dr #pemdadki,”

"Rezeki gak kemana BOSSS!!!... CINTA saya mengalahkan segalanya ke #presidenrepublikindonesia.. Menurut mereka saya #jokowi banget makanya saya gak kepilih di project #pemdadki itu," tulis Ike dalam akun Instagramnya.

Pemprov DKI kirim somasi

Pemprov DKI kemudian melayangkan somasi kepada Ike pada Jumat (31/8/2020), setelah foto dan unggahannya menjadi viral di media sosial.

Somasi Pemprov DKI tertuang dalam surat peringatan bernomor 1795/-075 yang diteken Kepala Biro Hukum Sekretariat Daerah DKI Jakarta Yayan Yuhanah.

Surat itu ditujukan kepada pemilik akun Instagram @ikemuti16 yang ditembuskan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah dan Asisten Pemerintahan DKI Jakarta Artal Reswan W Soewardjo.

Dalam surat somasi itu, Pemprov DKI melalui Yayan meminta Ike mengklarifikasi unggahannya di Instagram.

Sebab, menurut Yayan, Ike telah menyebarkan berita bohong dan mencoreng nama baik Pemprov DKI.

"Serta telah viral di media sosial yang membuat nama baik Pemprov DKI dirugikan,” ujar Yayan dalam surat peringatannya.

Oleh karena itu, Pemprov DKI mengajukan tiga permintaan kepada Ike terkait unggahannya.

Pertama, Pemprov DKI meminta Ike menjelaskan proyek web series yang dimaksud dalam postingannya dan siapa penanggungjawabnya.

Kedua, Ike diminta menjelaskan siapa yang menyuruhnya untuk menghapus fotonya bersama Jokowi sebagai syarat mendapatkan proyek web series tersebut.

"Kapan dan melalui media komunikasi apa instruksi (hapus unggahan di Instagram) tersebut itu disampaikan," ujar Yayan.

Ketiga, Pemprov DKI meminta Ike menunjukkan bukti komunikasi yang menyatakan permintaan Pemprov DKI Jakarta untuk menghapus fotonya bersama Presiden Jokowi.

"Kami tunggu dalam waktu 2x24 jam terhitung sejak Jumat (31/7/2020). Apabila tidak ada penjelasan dan klarifikasi secara tertulis dan ditandatangani di atas materai dari Saudara, maka kami akan langsung menempuh setiap dan semua upaya hukum sesuai dengan kaidah hukum pidana," tulis Yayan dalam surat itu.

Setelah unggahan itu menjadi viral dan mendapat somasi dari Pemprov DKI, pantauan Kompas.com pada Sabtu (1/8/2020) malam, akun Instagram Ike sempat dikunci. 

Tanggapan Pihak Agency

Marantika Agency, selaku talent agency yang mengerjakan proyek web series itu memberikan klarifikasi melalui akun Instagram @marantika_agency.

Dalam unggahannya, Marantika Agency menyampaikan proyek web series itu berawal ketika pihak agency dihubungi sekelompok muda seniman kreatif yang ingin membuat film pendek berdurasi 20 menit.

Film pendek itu bercerita tentang pasangan kekasih yang bermasalah dalam percintaan dengan latar belakang beberapa tempat di Jakarta.

Oleh karena itu, pihak agency menduga proyek web series itu dikerjakan oleh Pemprov DKI.

Selanjutnya pihak agency menghubungi Ike Muti untuk bergabung dalam proyek web series itu. Namun, Ike tak terpilih menjadi talent web series itu.

"Hasil dari seleksi foto oleh komunitas ini, memutuskan yang terpilih adalah talent lain dikarenakan adanya kesamaan antara wajah ibu dan anak dimana peran ini ada dalam film pendek tersebut," tulis keterangan dalam unggahan pihak agency.

Saat menghubungi Ike untuk menginformasikan dirinya tak lolos seleksi, pihak agency menyampaikan penolakan dengan kata-kata candaan seolah Ike tak terpilih karena dirinya berfoto bersama Jokowi.

Tak disangka, kata-kata candaan itu menyebabkan kekewaan pada Ike hingga dia mengunggah kata-kata yang berujung somasi dari Pemprov DKI.

Atas kesalahpahaman itu, pihak agency telah menyampaikan permintaan maaf kepada Ike dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pasalnya, pembuatan web series atau film pendek itu tidak pernah melibatkan Pemprov DKI.

"Saya sudah minta maaf baik di Instagram saya maupun di dalam kolom komentarnya Mbak Ike di Instagram. Pada kesempatan ini, saya meminta maaf terhadap Bapak Anies Baswedan (Pemprov DKI) atas kesalahan komunikasi antara saya dan Mbak Ike yang membuat Mbak Ike berprasangka bahwa seloroh saya akibat kebijakan Pemprov DKI," tulis agency.

"Mbak Ike tidak salah ketika memposting masalah ini di media sosialnya karena beliau mendapat info yang salah dari saya. Ini murni kesalahan persepsi saya terhadap rencana komunitas kreatif," tambah agency.

Permohonan maaf Ike

Hari ini, Ike menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada Pemprov DKI Jakarta melalui unggahan pada akun Instagramnya.

Pertama, Ike mengaku kaget ketika unggahan kekecewaannya terhadap Marantika Agency menjadi viral di media sosial.

Dia menjelaskan, dirinya mendapat informasi penolakan talent web series dari pihak Marantika Agency.

Kala itu, pihak Marantika Agency menyampaikan pembatalan kerja sama disebabkan Ike dianggap pendukung Presiden Joko Widodo berdasarkan foto yang dia unggah di Instagram.

Ike diminta menghapus foto dirinya bersama Jokowi. Namun, dia tak pernah mengetahui jika informasi tersebut hanya candaan belaka.

Ike baru mengetahui permintaan menghapus foto Jokowi hanya sebuah candaan setelah pihak agency menghubunginya.

"Belakangan saya kaget bahwa postingan saya tersebut (postingan kekecewaan) menjadi viral. Baru belakangan juga saya mengetahui dari Sdr. Marantika melalui WA bahwa informasi yang saya dapatkan darinya adalah tidak benar," kata Ike Muti dalam Instagram seperti dikutip Kompas.com, Minggu.

"Hal ini juga disampaikan oleh Sdr. Marantika melalui akun media sosial miliknya yaitu IG@marantika_agency pada hari Jumat pagi dan melalui Instastory pada Jumat malam tanggal 31 Juli 2020 serta surat yang dibuatnya yang juga memuat permohonam maaf Sdr. Marantika kepada saya, Gubernur DKI Jakarta, dan Pemda DKI Jakarta," lanjut Ike dalam keterangan unggahan Instagramnya.

Ike menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan dan kesalahpahaman yang terjadi antara dirinya dan Pemprov DKI Jakarta.

Dia mengaku tak ada niat untuk menyudutkan Pemprov DKI atau menyebarkan berita bohong.

Pasalnya, dia hanya mendapatkan informasi dari pihak agency tanpa mengklarifikasi ulang informasi tersebut.

"Bersamaan dengan ini, saya sampaikan bahwa sama sekali tidak ada niatan saya menyampaikan kebohongan apalagi sampai merugikan nama baik Pemda Provinsi DKI Jakarta. Jelas bahwa informasi tersebut sesungguhnya bukan bersumber dari saya," ungkap Ike.

"Namun, bagaimanapun saya meminta maaf kepada semua pihak dan khususnya Pemda Provinsi DKI Jakarta atas postingan saya yang telah menimbulkan kegaduhan. Saya juga telah menghapus postingan saya sebelumnya," lanjutnya.

Atas permintaan maaf itu, Yayan mengganggap masalah telah selesai.

Yayan berharap kesalahpahaman serupa tidak terulang lagi serta bisa menjadi pembelajaran bagi Ike Muti, pihak agency, dan masyarakat untuk bersikap bijak dalam menggunakan sosial media.

"Setelah adanya pengakuan dan koreksi dari Ike Muti, serta atas arahan dari Gubernur DKI Jakarta, maka kami anggap masalah yang berkaitan dengan unggahan tersebut sudah selesai,” ujar Yayan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/02/15231631/duduk-perkara-unggahan-ike-muti-yang-bikin-heboh-disomasi-pemprov-dki

Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke