JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut belum ada kenaikan angka kehamilan dan persalinan selama pandemi Covid-19.
Meskipun selama pandemi Covid-19, DKI Jakarta menerapkan masa pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) di Jakarta yang membuat masyarakat lebih banyak berkegiatan di rumah.
"Di data kami tidak terjadi peningkatan kehamilan dan persalinan," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (20/8/2020).
Meskipun demikian, tidak ada paparan detail terkait perbandingan angka kehamilan sebelum dan selama pandemi Covid-19.
Walaupun belum tercatat kenaikan angka kehamilan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meminta para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta untuk mengantisipasi tingginya angka kelahiran sebagai efek pandemi Covid-19.
Menurut Anies, angka kelahiran yang tinggi tidak hanya terjadi di Jakarta, melainkan di seluruh dunia. Hal ini disebabkan banyak pekerja yang memiliki banyak waktu di rumah, maka potensi kehamilan meningkat.
Tak hanya itu, Anies menginstruksikan Dinas Kesehatan agar mengumpulkan para bidan untuk mengantisipasi tingkat kelahiran.
"Angka kehamilan meningkat. Ini fakta di seluruh dunia. Kita ini, jangan sampai situasinya adalah kita tidak mengantisipasi perubahan. Kalau tidak antisipasi, repot sekali," ucap Anies dalam rapat bersama jajaran SKPD yang ditayangkan di Akun Youtube Pemprov DKI.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/21/06332491/dinkes-dki-klaim-belum-terjadi-ledakan-angka-kehamilan-selama-pandemi