Rahman dan Rahim sudah setahun menunggu kabar dari rumah sakit untuk operasi pemisahan tubuh mereka.
Ika Mutia Sari (30), ibu bayi kembar itu mengatakan bahwa banyak sekali yang membantunya merawat bayi kembar siam tersebut selama ini. Mulai dari bantuan susu yang diberikan Pemerintah Kota Bekasi dan Pemprov Jawa Barat hingga bantuan dari donasi masyarakat yang dikumpulkan lewat Kita Bisa.
Bantuan dari masyarakat lewat Kita Bisa sudah terkumpul sebanyak Rp 1,5 miliar.
Ika mengatakan, setelah setahun penantian, bayi kembar itu akhirnya mendapat jadwal operasi pemisahan. Saat mendapat jadwal operasi pemisahan, Ika mengaku sangat senang.
Pasalnya penantian selama setahun akhirnya hampir terwujud.
“Saat itu dijadwalkan Juli ada operasi pemisahan. Senang banget, sudah ada jadwal yang penting dalam hati saya,” ujar Ika kepada wartawan, Jumat.
Ia tak memikirkan apa hasil operasi pemisahan bayi kembarnya tersebut nanti. Yang ada dalam benaknya, keinginannya agar anaknya menjadi normal seperti anak-anak lain punya peluang meski kecil.
Ika menyampaikan, anak itu dijadwalkan jalani operasi pemisahan setelah dokter melihat kondisi fisiknya sudah kuat dengan berat badan 12,9 kilogram.
“Rencananya Juli mau dioperasi, kata dokternya. Dokter bilang kondisinya si kembar sudah bagus dan sudah bisa dioperasi,” ucap Ika.
Namun, jadwal tersebut harus diundur ke September lantaran meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Jakarta.
Sebab dokter yang ditugaskan untuk operasi pemisahan Rahim dan Rahman di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta berkurang.
“Jadi Juli itu sedang meningkatnya pasien Covid-19, sehingga tim dokter yang menangani pun kurang. Akhirnya dipindahlah jadi September jadwalnya,” kata dia.
Sayangnya, belum sempat Rahim dan Rahman jalani operasi, mereka sudah meninggal dunia.
Merkea dinyatakan meninggal dunia pada Rabu lalu dalam perjalanan ke RSUD Bekasi.
Jenazah Rahman dan Rohim dimakamkan di TPU Pondok Kelapa Tanah Merah pada Kamis kemarin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/21/20222251/bayi-kembar-siam-di-bekasi-meninggal-dunia-setelah-setahun-tunggu-jadwal