Salin Artikel

Perjuangan Seniman Betawi Jaga Tradisi di Tengah Pandemi Covid-19

Bergam pertunjukan yang biasanya dilakoni kini tak bisa lagi digelar karena ada pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Namun, kreativitas tidak boleh berhenti.

Itulah yang kini coba dilakukan pria yang akrab dipanggil Bang Djay, seniman Betawi asal Tangerang Selatan.

Dia mencoba untuk tetap berkreasi. 

Bang Djay merupakan salah satu pendiri perguruan silat Yayasan Beksi Sanghiyang Putih Tangerang Selatan. Pencak silat sudah mendarah daging bagi Bang Djay.

Kepiawaiannya menguasai berbagai jurus pencak silat membuat dia ikut serta dalam pementasan palang pintu. Atraksi beladiri berpadu dengan pantun itu biasa dipertunjukkan pada upacara pernikahan masyarakat Betawi.

Tetapi, sejak pandemi Covid-19 melanda, pementasan palang pintu dan lenong terhenti . Soalnya pesta pernikahan atau cara yang membuat orang berkumpul tidak boleh digelar selama pandemi Covid-19.

"Pandemi Covid-19 ini sangat memukul kami pelaku seni. Karena memang pertunjukan gambang kromong, lenong hingga palang pintu tidak ada ruang untuk interaksi dengan audiens. Begitu ada Covid-19 aja," kata Bang Djay, Kamis (27/8/2020).

Sebelum pandemi Covid-19 menerpa, pementasan palang pintu bisa digelar dua hingga tiga kali seminggu.

"Sebelum pandemi, main palang pintu itu bisa dua sampai tiga kali. Kadang kami sampai pecah tim karena waktunya bentrok pada pernikahan," kata dia dengan logat Betawai yang kental.

Pementasan berhenti bukan berarti tak ada kegiatan lagi. Bang Djay bersama rekan seperguruan tetap menjalani rutinitas berlatih. Tentu saja mereka mengedepankan protokol kesehatan.

"Misal kemarin musim layangan, buat layangan. Tapi tetap di situ diisikan nuansa budayanya ada," ucapnya.

Bang Djay juga mencoba bertahan dengan melestasikan kuliner tradisonal Betawi. Ia kini sibuk membuat bir pletok.

Sebetulnya, Bang Djay telah bertahun-tahun memperkenalkan bir pletok. Saat ada pandemi Covid-19 ini, minuman yang terbuat dari jahe, sereh dan rempah itu banyak diburu orang. Ia pun lebih tekun lagi membuat bir pletok itu.

"April itu bisa habis 100 botol per hari. Karena sifatnya memang ingin melestarikan, jadi sudah lima tahun saya tidak menaikan harga. Satu botol isi 250 mililiter (harganya) Rp 10.000," kata dia.

Agar lebih dikenal orang, Bang Djay bermitra dengan rumah makan Betawi yang ada di Tangerang Selatan. Belum lama ini dia menyuplai bir pletok ke Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.

"Ada yang saya gratiskan, ada yang bayar. Dan sekarang bir pletok juga sudah ada di Grai Lengkong tempat oleh-oleh Tangsel. Launching saat puncak Covid-19," ujar dia.

Bang Djay berharap pandemi Covid-19 segera berlalu agar dia dan teman-temannya bisa menampikan pementasan budaya Betawi lagi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/28/08084101/perjuangan-seniman-betawi-jaga-tradisi-di-tengah-pandemi-covid-19

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke