Salin Artikel

Anak-anak Korban Pencabulan di Depok Direlokasi KPAI

"KPAI meminta agar anak-anak (berstatus) korban dan saksi yang membutuhkan perlindungan khusus ditempatkan di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Handayani Kemensos RI," ujar Komisioner Bidang Anak Berhadapan dengan Hukum KPAI, Putu Elvina dalam konferensi pers, Rabu (2/9/2020).

Sebagai informasi, kasus ini dilaporkan pada 13 September 2019, ke Polres Metro Depok, bukan oleh KPAI yang sebetulnya mengemban tugas melaporkan dugaan pelanggaran UU Perlindungan Anak.

KPAI menunjuk Farid Arifandi, warga sipil nonkomisioner yang dikenal sebagai aktivis anak, sebagai pelapor kasus itu ke Polres Metro Depok.

Selama batas waktu 3 bulan penahanan tersangka, Polres Metro Depok gagal melengkapi berkas pemeriksaan ke kejaksaan, berujung pada bebasnya LLN.

Penyidik Kepolisian mengaku kesulitan menemukan anak-anak korban untuk dihadirkan dalam pemeriksaan.

Pada 9 Desember 2019, Farid mencabut laporan karena merasa sendirian berjuang dalam mencari keberadaan anak-anak berstatus korban itu.

Padahal, tugas tersebut semestinya turut diemban penyidik dan KPAI.

Belakangan, melalui sejumlah pemberitaan, diketahui anak-anak korban pencabulan LLN diasuh oleh Darius Rebong, seorang umat awam gereja di Depok.

Setelahnya, baru KPAI mengadakan rapat koordinasi lintas sektor untuk kembali melanjutkan kasus ini pada 31 Agustus 2020.

"Penyidik mengatakan kesulitan memeriksa anak-anak karena posisi anak-anak ada di tempat terpisah. Maka, untuk mengkanalisasi agar BAP (berita acara pemeriksaan) anak-anak bisa lebih berhasil dalam satu waktu, kami meminta anak-anak itu direlokasi," ujar Elvina.

Kasus akan digulirkan lagi

Darius Rebong yang mengasuh anak-anak korban pencabulan tersebut di kediamannya selama kasus ini menguap, mengaku siap menyerahkan mereka ke Kemensos.

Pihak Kemensos RI juga mengaku siap menerima mereka, selain meminta KPAI agar menerangkan kasus ini secara detail.

"Seperti apa yang dikatakan Ibu Putu Elvina, bahwa anak-anak akan direlokasi ke (Balai Rehabilitasi) Handayani, kami sebagai warga negara mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan oleh KPAI dan Kemensos RI," ujar dia dalam konferensi pers, Rabu.

"Kami baru sekarang terlibat di kasus ini, sebelumnya tidak terlibat. Kami butuh lebih detail berapa orang yang terlibat, anak ini boleh tidak ditengok oleh orang-orang tertentu dan siapa orang itu agar ada dalam daftar," ujar Neneng Heryani, Kepala Balai Rehabilitasi Handayani Kemensos RI dalam kesempatan yang sama.

Dengan relokasi ini, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok, Wadi Sabani menegaskan, jajarannya siap melanjutkan kembali kasus ini.

"Kesulitan penyidikan (tahun lalu) itu tadi. Anak-anak itu tidak ada, (termasuk anak-anak berstatus) saksi korban itu tidak ada di tempat, sehingga kami kesulitan mencari lagi," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok, Kompol Wadi Sabani kepada Kompas.com, Kamis (3/9/2020).

"Alhamdulillah dengan ramainya ini, KPAI juga memberi atensi dan membantu kami terkait menghadirkan anak-anak yang menjadi korban dan saksi korban. Baru bersurat juga KPAI-nya ke kami, bahwa mereka siap untuk menghadirkan (korban). Oke, kalau memang misalnya siap menghadirkan, oke kami akan buka lagi," tambahnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/03/13411061/anak-anak-korban-pencabulan-di-depok-direlokasi-kpai

Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke