Temuan kasus baru sebanyak 45 pasien. Sementara itu, ada 58 pasien yang dinyatakan pulih dan 2 pasien meninggal dunia.
Total, kasus positif Covid-19 yang dilaporkan di Depok mencapai 2.338 kasus, masih yang tertinggi di Jawa Barat.
Dari jumlah itu, sebanyak 616 pasien Covid-19 masih ditangani, baik dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri di rumah.
Selain itu, ada penambahan 25 pasien dalam pengawasan (PDP) dalam 24 jam terakhir. Namun terdapat pula penurunan drastis jumlah orang tanpa gejala (OTG) dan orang dalam pemantauan (ODP) yang dipantau.
(Di bawah ini grafik interaktif kasus Covid-19 di Depok sejak PSBB diperlonggar pada 5 Juni 2020. Sorot titik pada grafik untuk melihat detail waktu dan jumlah kasus)
Pemkot Depok kembali tidak mengumumkan jumlah kematian kasus PDP. Keterbukaan data kematian PDP termasuk dalam anjuran WHO dalam menghitung kematian berkaitan dengan Covid-19.
Pasalnya, PDP yang wafat kemungkinan terjangkit Covid-19, namun belum sempat dites di laboratorium hingga saat meninggal dunia.
Pemkot Depok juga tak transparan soal realisasi jumlah tes PCR harian yang telah dilakukan, meskipun mengeklaim menargetkan 355 tes sehari.
Akibatnya, tak diketahui secara jelas penambahan kasus positif Covid-19 disebabkan oleh penularan yang makin parah atau pelacakan yang kian masif.
Berikut rincian perkembangan terkini kasus Covid-19 di Depok per Kamis (3/9/2020):
Kasus kumulatif (keseluruhan)
1. Pasien positif: 2.338 (bertambah 45)
2. Pulih: 1.641 (bertambah 58)
3. Wafat: 80 (bertambah 1)
- PDP wafat/kasus probabel: 122 (data terakhir per 19 Juli 2020)
Kasus aktif (sedang dirawat/ditangani, dipantau, dan diawasi)
1. Pasien positif sedang dirawat: 616 (berkurang 15)
2. OTG sedang dipantau: 749 (berkurang 58)
3. ODP sedang dipantau: 351 (berkurang 66)
4. PDP sedang diawasi: 35 (bertambah 13)
Terkait kasus Covid-19, warga Depok dapat menghubungi call center nomor darurat di nomor 112 dan 119.
Untuk pertanyaan umum, warga Depok bisa menelepon nomor 08111232222.
Pemerintah terus menggaungkan instruksi agar warga tetap bertahan di dalam rumah selama pandemi Covid-19 untuk memutus rantai penularan, kecuali terpaksa keluar rumah untuk kebutuhan mendesak.
Warga diminta menjauhi diri dari kerumunan yang dapat mempermudah penularan Covid-19.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/04/06214841/update-3-september-depok-tambah-45-kasus-seorang-pasien-covid-19