Salin Artikel

80 Orang Ditangkap Saat Demo Tolak UU Cipta Kerja Berubah Jadi Kerusuhan di Tangerang

Kabag Ops Polres Metro Tangerang Kota AKBP Ruslan mengatakan, 80 orang yang diamankan itu ada yang berstatus pengangguran.

"Buruh, pelajar maupun pengangguran yang tersekat berjumlah 80 orang," kata dia dalam pesan tertulis, Jumat.

Dari 80 orang yang ditangkap itu, pelajar tercatat sebanyak 42 orang, buruh 29 orang, dan pengangguran 9 orang.

Dia mengatakan, beberapa pelajar sudah dipulangkan dan diserahkan ke orang tua mereka masing-masing. Sementara para pekerja dan pengangguran yang tertangkap masih diamankan untuk menjalani rapid test dan dimintai keterangan terkait aksi yang ricuh tersebut.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Sugeng Hariyanto sebelumnya mengatakan, pelajar yang terjaring dalam unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja diserahkan kepada orangtua mereka dan Dinas Pendidikan setempat.

Dia juga meminta agar para orangtua mengawasi anak-anak mereka.

"Saya sifatnya mengimbau melalui Diknas (Dinas Pendidikan) dan orangtua agar bisa memantau kegiatan putra-putrinya karena ini sangat rentan sekali apalagi dengan kondisi wabah Covid-19," kata dia.

Aksi unjuk rasa serikat buruh di Tangerang sendiri berjalan sejak 5 Oktober hingga 8 Oktober kemarin. Mereka menolak UU Cipta Kerja dan menuntut agar UU yang disahkan pada Senin lalu itu dicabut lagi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/09/16080501/80-orang-ditangkap-saat-demo-tolak-uu-cipta-kerja-berubah-jadi-kerusuhan

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke