Hal tersebut dilakukan karena robohnya tembok PT Khong Guan pada Sabtu (11/10/2020) lalu membuat selokan di belakang gedung tersumbat pada saat hujan lebat sehingga membuat air meluap dan membanjiri permukiman warga.
Lurah Ciracas Rikia Marwan mengatakan, beberapa itikad baik sudah dilakukan pihak PT Khong Guan. Di antaranya mendata jumlah kerugian dan membangun ulang tembok tersebut.
Berikut beberapa fakta terkait proses penggantian rugi yang tengah berlangsung:
1. Bentuk tim pendataan ganti rugi warga
Pihak warga melalui RW setempat membentuk tim khusus guna mencatat beberapa kerugian yang disebabkan banjir.
Tim audit PT Khong Guan juga terlibat dalam proses pendataan tersebut.
Hasil pendataan akan diserahkan kepada PT Khong Guan. Jika daftar kerugian sudah disetujui kedua pihak, proses ganti rugi akan berjalan.
Pihak kelurahan, kata Rikia, hanya memastikan daftar ganti rugi yang sudah disetujui kedua belah pihak agar selanjutnya dipenuhi PT Khong Guan.
"Setelah ada kesepakatan, kami akan tetap mengingatkan kembali untuk kesepakatan itu dipenuhi,” ujar Rikia saat dikonfirmasi.
2. Pemkot pastikan seluruh korban terima ganti rugi
Rikia memastikan seluruh proses pendataan dan realisasi ganti rugi dari PT Khong Guan kepada warga berjalan dengan baik.
Hal tersebut dilakukan karena kasus ini telanjur menjadi perhatian khusus Wali Kota Jakarta Timur.
"Kita pantau terus perkembangannya, tetap kita kawal karena sesuai dengan arahan pak Wali Kota juga. Kita kawal terus kita tetap kawal dari tahapan demi tahapan,” kata Rikia.
Nantinya, seluruh keputusan ganti rugi yang sudah disepakati kedua belah pihak harus dipenuhi PT Khong Guan. Jika tidak, pihaknya akan menekan PT Khong Guan untuk memenuhi janjinya.
3. Membangun tembok kembali
Kini pihak PT Khong Guan sedang melakukan perbaikan dengan membangun kembali tembok yang roboh.
Berdasarkan kunjungan Rikia bersama Wali Kota Jakarta Timur M Anwar, pembangunan dilakukan di hari pertama usai peristiwa tembok roboh, yakni Senin (12/10/2020). Proses perbaikan mencapai 10 persen kala itu.
Dia berharap proses pembangunan cepat diselesaikan agar puing bangunan yang roboh bisa diangkat dari selokan, sehingga air bisa mengalir lancar saat hujan tiba.
"Tolong minimal tembok baru dulu dikasih penyangga sehingga tidak roboh lagi. Masih ada beberapa meter agar dipasang penyangga-penyangga,” ucap dia.
Di sisi lain, Kompas.com berusaha menghubungi Kepala Sumber Daya Manusia (SDM) PT Khong Guan Biscuits Yovie untuk menanyakan masalah ganti rugi dan proses pembangunan tembok.
Namun, hingga kini Yovie belum merespons sambungan telepon tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/14/10105061/babak-baru-proses-ganti-rugi-pt-khong-guan-kepada-warga-terdampak-banjir