"Akan kami sampaikan. Selaku aparat, tentu kami akan menyampaikan. Akan kami mediasi dengan pihak KSP," ujar Nana kepada wartawan.
Sampai berita ini disusun, massa masih tertahan di sekitar Patung Kuda/Arjuna Wijaya, kawasan Medan Merdeka Barat karena tertahan kawat berduri.
Massa tidak diizinkan mendekat ke Istana Negara di kawasan Medan Merdeka Utara, walaupun mereka meminta agar ada ruang negosiasi antara demonstran dengan Istana.
"Untuk (aspirasi) mereka ingin bertemu dengan pihak Istana, sedang kami sampaikan ke pihak KSP," kata Nana.
Total massa yang hadir dalam aksi tolak UU Cipta Kerja ini, ujar Nana, sedikitnya 2.000 orang.
Mayoritas demonstran merupakan kalangan buruh, sedangkan sebagian lainnya merupakan kalangan mahasiswa, utamanya dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
"Alhamdulilah bahwa sampai saat ini aksi unjuk rasa berjalan tertib," ungkap Nana.
Aksi tolak UU Cipta Kerja hari ini sekaligus bertepatan dengan peringatan setahun pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Massa aksi mendesak Presiden RI Joko Widodo agar segera menerbitkan Perppu untuk membatalkan omnibus law UU Cipta Kerja yang kontroversial.
Namun, Jokowi saat ini dikabarkan memilih bertugas di Istana Bogor, Jawa Barat.
Sebagai informasi, gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak beleid kontoversial itu disahkan pemerintah dan DPR pada 5 Oktober lalu.
Selama 2 pekan gelombang protes, demonstrasi beberapa kali berakhir bentrok dengan aparat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/20/16215721/kapolda-mengaku-bakal-mediasi-pedemo-uu-cipta-kerja-dengan-ksp