Salin Artikel

Beda Versi John Kei dan Nus Kei soal Pertikaian Berdarah di Duri Kosambi

Pasca pelimpahan berkas perkara, John Kei pun mulai berani buka-bukaan di depan awak media terkait kasus pertikaian yang telah membuat seorang anak buah Nus Kei tewas dibacok di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat itu.

John Kei membela diri. Dia merasa tak pernah memerintahkan untuk membunuh Nus Kei dan kelompoknya.

Dia pun menuding Nus Kei telah berbohong soal motif di balik penyerangan itu. 

Kompas.com pun merangkum beberapa pernyataan yang berada antara John Kei dan Nus Kei selama kasus ini berjalan.

1. Hubungan Nus Kei-John Kei

Pernyataan itu dilontarkan John Kei ketika dirinya masih dalam keadaan terborgol di Mapolda Metro Jaya, Senin (19/10/2020). Dia geram Nus Kei selalu mengaku-ngaku sebagai pamannya.

"Bahwa apa yang disampaikan statement Agarapinus (Nus) itu semua dibuat-dibuat. Itu semua omong kosong belaka dia itu bukan siapa-siapa saya. Dia anak buah saya," kata John Kei.

Hal berbeda dikatakan Nus Kei. Dia mengaku sebagai saudara dekat John Kei ketika ditemui di kediamannya.

"Kami adalah keluarga, apalagi saya sebagai pamannya. Saya enggak berpikir kejadian itu terjadi, padahal saya sudah menduga," ujar dia, Rabu (24/6/2020).

2. John Kei merasa tidak berbuat salah

John Kei pun kembali mengatakan bahwa dia tak merasa bersalah atas peristiwa penyerang tersebut.

Dia hanya menyuruh anak buahnya untuk menagih uang Rp 2 miliar yang dijanjikan Nus Kei akan dikembalikan.

"Saya kasih kuasa ke saudara saya Daniel Far Far untuk menagih dia. Jadi kalau peristiwa apapun saya enggak tahu. Saya cuma suruh menagih hak saya ke dia apa salah," kata John Kei.

"Saya baru bebas 7 tahun 10 bulan dipenjara, saya bebas saya buat maslaah saya orang gila," tambah John Kei, Senin (19/10/2020).

Hal berbeda disampaikan Nus Kei. Dia malah meminta John Kei mengakui semua perbuatannya terkait penyerang tersebut. Nus meyakini John terlibat dalam penyerangan itu.

"Saya berpesan agar dia mengakui bahwa dia sudah berbuat dan mengakui," kata Nus Kei, Rabu (24/6/2020).

3. Bertengkar karena masalah tanah atau utang?

John Kei mengaku awal mula perselisihan terjadi ketika Nus Kei datang menemuinya di Salemba untuk dengan maksud meminjam uang sebesar Rp 1 miliar.

Nus berjanji akan mengembalikan uang tersebut menjadi Rp 2 miliar dalam kurun waktu enam bulan. Namun demikian, uang tersebut tak kunjung balik.

"Saudara Nus saya minta anda sportif, jujur mengatakan apa adanya. Karena anda datang ke Salemba anda pinjam uang Rp miliar dan anda akan ganti Rp 2 miliar dalam waktu 6 bulan," kata John, Senin (19/10/2020).

"Dari 2013 sampai saya bebas dia enggak datang. Saya kirim utusan kerumahnya supaya dia datang tapi dia enggak datang," tambah John.

Namun hal berbeda diutarakan Nus Kei saat ditemui di kediamannya pada Rabu (24/6/2020).

Dia mengatakan awal mula permasalahan dari bagi hasil jual tanah di wilayah Ambon, Maluku. Kala itu, John masih berstatus terpidana kasus pembunuhan berencana.

Nus Kei mengaku belum menerima uang hasil penjualan tanah di Ambon itu.

Namun, John Kei mendapat kabar bahwa uang hasil penjualan tanah telah dicairkan sehingga dia meminta jatah penjualan tanah itu.

"Menurut dia, itu menurut dia, orang belum dibayar kok apanya yang enggak adil," kata Nus Kei.

4. Peran John Kei

Terlepas dari perbedaan fakta yang diutarakan keduanya kepada media, polisi tetap beranggapan John Kei terlibat dalam kasus penyerangan yang berujung tewasnya satu orang anak buah Nus Kei.

Hal ini terlihat dalam rekonstruksi yang digelar aparat kepolisian beberapa waktu lalu.

Rekonstruksi yang digelar di Mapolda Metro Jaya pada 24 Juni itu menampilkan pemufakatan jahat oleh kelompok John Kei sebelum menyerang kelompok Nus Kei.

Dalam adegan rekonstruksi tersebut, anak buah John Kei diketahui merencanakan penyerangan terhadap kelompok Nus Kei di tiga lokasi, yakni Kelapa Gading, Bekasi, dan Cempaka Putih.

Rencana penyerangan terhadap kelompok Nus Kei awalnya dilakukan di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 14 Juni 2020.

Perencanaan tersebut tak dihadiri oleh John Kei. John Kei baru hadir dalam pemufakatan jahat untuk menyerang Nus Kei di markas kelompok John Kei di Jalan Tytyan Indah Utama X, Bekasi, Jawa Barat, pada 20 Juni 2020.

"Apa hukuman bagi seorang pengkhianat?" kata John Kei yang diperankan oleh peran pengganti kepada anak buahnya.

"Mati!" jawab tujuh anak buah John Kei.

John Kei pun dijeart pasal berlapis di antaranya Pasal 88 KUHP tentang permufakatan jahat, Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, Pasal 170 KUHP tentang perusakan, Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.

Dia terancam hukuman mati.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/20/18533611/beda-versi-john-kei-dan-nus-kei-soal-pertikaian-berdarah-di-duri-kosambi

Terkini Lainnya

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke