JAKARTA, KOMPAS.com - Amirudin, salah satu seniman di Pasar Seni Ancol, Jakarta Utara, mengaku mendapat keringanan biaya sewa kios selama masa Pandemi Covid-19.
Kata Amirudin, pada saat Jakarta menerapkan PSBB ketat, manajemen Ancol menggratiskan biaya sewa kios untuk mereka. Selanjutnya, para seniman hanya akan dikenakan setengah harga dari biaya sewa.
"Nah kebijakan kantor selama lockdown enggak ada sewa. Lah, mulai bulan ini (bayar) separuh harga, kebijakannya begitu," kata Amirudin kepada Kompas.com di Pasar Seni Ancol, Jakarta Utara, Kamis (12/11/2020).
Amir berujar, selama ini pembayaran sewa kios tidak wajib dilakukan setiap bulan.
Namun, para seniman harus melunasi biaya sewa kios pada saat membuat kartu masuk di akhir tahun nanti.
"Bayarnya per bulan, cuma untungnya kami enggak diwajibkan per bulan, nanti paling kalau ada pengumuman baru pada bingung," ujar Amirudin.
"Aku saja setahun belum bayar. Biasanya akhir tahun harus bikin kartu masuk, syaratnya (sewa kios) harus lunas," lanjutnya.
Amir mengaku sudah delapan bulan ini menutup kiosnya dan pulang ke kampung halaman di Brebes, Jawa Tengah.
Ia pun baru dua minggu terakhir ini kembali membuka kios untuk membuat ukiran kayu yang dipesan salah satu pelanggannya.
Kawasan Wisata Ancol telah dibuka sejak 12 Oktober 2020 lalu. Namun, Pasar Seni masih terlihat sepi pengunjung.
Tak hanya pengunjung, bahkan para seniman yang sudah kembali membuka kiosnya pun jumlahnya bisa dihitung dengan jari.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/12/16595491/seniman-pasar-seni-ancol-dapat-keringanan-bayar-sewa-kios-selama-pandemi