BEKASI, KOMPAS.com - "Silakan masuk", sapa Dian, seorang seniman lukis piring saat menyambut Kompas.com yang berkunjung ke kediamannya di Kavling Al-Ikhlas, Jalan Rawa Bugel, Kelurahan Margamulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Minggu (16/6/2024).
Dian tinggal di rumah tiga petak yang sekaligus menjadi galeri tempat dia menuangkan karya lukisnya menggunakan media piring.
Siapapun yang masuk ke rumah Dian, pasti sudah dapat menebak pria berusia 41 tahun tersebut merupakan seorang seniman.
Baca juga: Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...
Di dinding ruang tamu rumah Dian, terdapat sejumlah lukisan hasil karyanya. Yang menarik perhatian, ada lukisan wajah penyanyi terkenal, Raisa Andriana.
Ada juga lukisan wajah Presiden ke-3 Republik Indonesia Abdurahman Wahid atau Gus Dur dan pebalap MotoGP dunia Valentino Rossi, yang merupakan koleksi lukisan Dian di media piring.
Dian menuturkan, seni lukis di media piring melanin ini awalnya muncul karena tidak sengaja alias coba-coba sekitar enam tahun lalu.
Sebelumnya, Dian biasa melukis di media kertas.
"Awalnya coba-coba, saya lihat di dapur ada piring. Tadinya di kertas, cuma beda media saja. Ini di piring. Prosesnya saya amplas dulu, terus gambar, dilapis pernis, sederhana sih," ucap Dian sembari menunjukkan hasil karyanya.
Mulanya, Dian ingin menjajakan karyanya yang dilukis di helm. Namun, dia merasa helm kurang cocok karena harga helm yang tidak murah.
Baca juga: Sebenarnya Banyak Bantuan Pemerintah untuk Dukung Komunitas Seni, tetapi...
"Helm itu kan modalnya gede. Enggak semua orang suka helm warna putih, kalau piring kan umum, saya coba, ternyata jadi," imbuh dia.
Dian lalu iseng mengunggah hasil lukisan di media piring ke akun media sosial Facebook. Ternyata, dari situ ladang rezeki Dian terbuka.
Meski begitu, pesanan atas karyanya tak selalu menggembirakan. Pandemi Covid-19 serta cuaca yang tidak bersahabat menjadi halangannya.
"Kisaran tujuh tahun lalu. Aktif lima tahunan, karena ketunda Covid-19. Akhirnya saya berhenti, ya sudah vakum," tutur dia.
Bermodalkan meja kecil, satu set pensil warna, dan lampu belajar sederhana di ruang depan rumah kontrakannya, Dian mulai menghasilkan kembali karya lukisnya setelah vakum karena pandemi Covid-19.
Kipas angin berukuran besar dan kecil menemani Dian agar tidak kegerahan saat membuat lukisan.
Baca juga: Idham Rela Jual Gitar demi Pentas Teater Pertama Komunitas Seni Asuhannya