Salin Artikel

Kejar Target Persiapkan Pilkada 2020, KPU Tangsel Targetkan Lipat 1 Juta Surat Suara dalam 4 Hari

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Tangerang Selatan 2020 yang akan digelar 9 Desember 2020, kini tinggal 14 hari lagi menuju tahapan pemungutan suara.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Tangerang Selatan pun mulai menyiapkan logistik yang dibutuhkan untuk proses pemungutan suara.

Salah satunya adalah pelipatan surat suara yang baru saja didistribusikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat ke KPU Kota Tangerang Selatan.

Sebanyak 1.001.874 lembar surat suara itu tiba di gudang KPU Tangsel di Jalan Buana Sektor XII, Kelurahan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Selasa (24/11/2020) kemarin.

Ketua KPU Tangerang Selatan Bambang Dwitoro menjelaskan, logistik tersebut awalnya diperkirakan tiba di gedung KPU Tangsel sekitar pukul 14.00 WIB.

Namun, surat suara datang terlambat dari waktu yang diperkirakan dan baru tiba di Gudang KPU pada Selasa Sore lantaran ban mobil truk yang digunakan untuk distribusi sempat pecah.

"Yang namanya teknis di perjalanan, ya kena musibah, yang penting kan selamat alhamdulillah," ujar Bambang kepada wartawan di Gudang KPU Tangerang Selatan, Selasa.

Saat ini, surat suara tersebut disimpan di gudang KPU Tangsel dan dijaga oleh perwakilan KPU dan Bawaslu serta anggota TNI-Polri.

Kebut proses pelipatan 1 juta surat suara

Bambang mengatakan bahwa surat suara untuk pemilihan wali kota dan wakil wali kota Tangerang Selatan itu rencananya akan mulai dilipat Rabu (25/11/2020) hari ini.

"Kami upayakan besok," kata Bambang, Selasa kemarin.

Bambang menjelaskan, KPU Tangerang Selatan ingin proses pelipatan segera dilakukan lantaran waktu pemungutan suara sudah semakin dekat.

Dia pun mengaku sudah berkoordinasi dengan bagian kesekretariatan KPU Tangerang Selatan untuk mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam proses pelipatan.

"Kami upayakan besok. Tadi saya sudah koordinasi dengan sekretaris dan kasubbag umum KPU Tangsel untuk tidak perlu menunda-nunda, mengingat tahapan sudah beberapa hari lagi," ungkapnya.

Ditargetkan rampung dalam 4 hari

Bambang menyebut bahwa proses pelipatan lebih dari 1 juta lembar surat suara itu ditargetkan rampung dalam waktu tiga hingga empat hari kedepan.

"Kami menargetkan tiga sampai empat hari (pelipatan selesai). Syukur-syukur tiga hari," ungkap Bambang.

Demi mengebut segala persiapan, KPU Tangerang Selatan pun tidak segan untuk meminta tenaga pelipat bekerja ekstra.

Dengan demikian, proses pelipatan surat bisa diharapkan bisa selesai sesuai target pengerjaan yang sudah ditentukan.

"Kami lihat di hari pertama besok, kalau memang perlu ada percepatan maka kami akan minta tenaga pelipat untuk melakukan tambahan waktu kerja atau lembur," kata Bambang.

Gunakan jasa tenaga profesional

Menurut Bambang, pada Pilkada Tangerang Selatan kali ini pihaknya tidak melibatkan warga dalam proses pelipatan. Namun, KPU akan menggunakan jasa tenaga profesional.

Selain untuk mempercepat proses pelipatan surat suara, penggunaan jasa tenaga profesional dipilih guna mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19.

"Ini berbeda dengan penyelenggaraan pemilihan sebelumnya dalam kondisi normal. Kami memang sebelumnya melibatkan warga, tapi kali ini berbeda karena Covid-19," tutur Bambang.

Bambang mengaku pihaknya tengah berkoordinasi dengan KPU Provinsi Banten untuk menggunakan jasa tenaga profesional untuk melipat surat suara.

Nantinya, hanya akan ada 25-30 orang yang dikerahkan untuk melipat surat suara Pilkada Tangerang Selatan 2020.

Jumlah petugas dibatasi untuk memastikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, khususnya jaga jarak fisik tetap berjalan selama proses pelipatan.

"Pelipat wajib menggunakan masker, wajib menjaga jarak, dan tidak berkerumun atau sering mencuci tangan dengan sabun. Kemudian kami juga memfasilitasi hand sanitizer," kata Bambang.

Pertarungan 3 keluarga elit politik

Pilkada Tangerang Selatan 2020 menjadi ajang persaingan tiga pasangan calon dari keluarga elite politik yang berebut kekuasaan lewat pemungutan suara 9 Desember 2020.

Pasangan nomor urut satu adalah Muhamad–Rahayu Saraswari Djojohadikusumo (Sara) yang diusung PDI-P, Gerindra, PSI, PAN, dan Hanura dengan total 23 kursi di DPRD Tangsel.

Mereka juga didukung empat partai tanpa kursi di DPRD Tangerang Selatan, yakni Nasdem, Perindo, Garuda, dan Berkarya.

Muhamad ialah mantan sekretaris daerah (Sekda) Tangerang Selatan yang mengundurkan diri seiring pencalonan dirinya di Pilkada 2020.

Sementara Sara, merupakan politisi Partai Gerindra sekaligus keponakan dari Menteri Pertahanan RI Kabinet Indonesia Maju Prabowo Subianto.

Sementara Sara, merupakan politisi Partai Gerindra sekaligus keponakan dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Pada nomor urut dua, terdapat pasangan calon Siti Nur Azizah-Ruhamaben yang diusung Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan total 13 kursi di DPRD Tangerang Selatan.

Azizah merupakan putri keempat dari Wakil Presiden saat ini Ma'ruf Amin. Azizah kini menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.

Dia berpasangan dengan kader PKS, Ruhamaben, mantan direktur keuangan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tangerang Selatan PT PITS.

Pada nomor urut tiga, ada pasangan calon Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan yang diusung Partai Golkar dengan total 10 kursi.

Mereka juga didukung tiga partai tanpa kursi, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Gelora.

Benyamin merupakan petahana Wakil Wali Kota Tangerang Selatan. Sedangkan Pilar adalah anak Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, adik dari Mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/25/09323231/kejar-target-persiapkan-pilkada-2020-kpu-tangsel-targetkan-lipat-1-juta

Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke