Salin Artikel

Saat KPU Tangsel Kekurangan 1.889 Surat Suara Jelang Pemungutan Suara

Komisi Pemilihan umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsek) masih sibuk mempersiapkan sejumlah kebutuhan, salah satunya adalah logistik surat suara. Ketua KPU Tangerang Selatan Bambang Dwitoro menjelaskan, pihaknya baru saja menyelesaikan proses pelipatan dan penyortiran surat suara.

"Sudah selesai kemarin sore hari Minggu. Sudah seluruhnya," kata Bambang, Senin (30/11/2020).

Namun, KPU Tangerang Selatan belum bisa langsung mendistribusikan surat suara tersebut ke setiap kecamatan. Pasalnya, dari penyortiran diketahui bahwa surat suara yang dikirimkan oleh perusahaan percetakan kurang dari jumlah yang dibutuhkan.

KPU Tangsel juga menemukan lembaran yang cacat atau tidak sesuai standar, sehingga perlu diganti dengan surat suara yang baru.

Surat suara kurang 1.035 lembar

Bambang mengemukakan, surat suara yang dibutuhkan untuk pemilihan wali kota dan wakil wali kota Tangerang Selatan sebanyak 1.001.874 lembar.

Namun, surat suara yang dikirimkan ke Gudang KPU Tangerang Selatan pada 24 November 2020 hanya 1.000.039 lembar.

"Ada kekurangan di setiap kardusnya, totalnya 1.035 lembar," ujar Bambang.

Setiap kardus, kata Bambang, seharusnya berisi 2.000 lembar surat suara. Namun, saat dihitung terdapat kardus yang isinya tidak sesuai dengan jumlah tersebut.

"Kan ada 500 kardus. Setiap harus isinya 2.000 lembar. Nah setiap kardus ada yang kurang dua atau tiga lembar, bahkan ada yang kurang lima lembar," ujar Bambang.

854 surat suara cacat

Dari total 1.001.874 surat suara yang dilipat dan disortir oleh 45 petugas, sebanyak 854 lembar di antaranya rusak dan tidak dapat digunakan.

Menurut Bambang, bentuk kecacatan yang ditemukan sebagian besar adalah surat suara kusut dan potongan kertas yang tidak simetris.

Kerusakan lain yang mendominasi yaitu tidak tercetaknya gambar di bagian sisi muka surat suara.

Karena ada kekurangan dan kerusakan pada surat suara yang dikirim, KPU Tangerang Selatan pun melayangkan surat pengajuan penambahan.

Bambang mengatakan, pihaknya mengajukan penambahan lantaran total surat suara yang diterima KPU Tangsel kurang 1.035 lembar dari jumlah yang ditentukan. Selain itu, 854 surat suara cacat dan tidak sesuai standar yang ditentukan oleh KPU.

"Kurangnya itu sekitar 1.889. Kemudian kami minta lagi ke perusahaan percetakan itu 1.889," kata Bambang.

Dia menyebutkan, surat tersebut diajukan perusahaan percetakan surat suara pada Senin kemarin.

Menurut dia, KPU Tangsel akan meminta pihak perusahaan untuk langsung mencetak 1.889 surat suara dan segera mengirimkannya.

"Saya minta sekretariat untuk menyurati kemudian nanti langsung minta dicetak kalau sudah diterima. Mungkin besok atau lusa dikirim," kata Bambang.

Surat suara rusak akan dimusnahkan

Sebanyak 854 surat suara yang cacat dan tidak sesuai standar telah dipisahkan dan disimpan di gudang KPU sampai ada logistik pengganti.

Bambang mengatakan, ratusan surat suara tersebut akan dimusnahkan oleh KPU Tangerang Selatan.

Menurut rencana, pemusnahan dilakukan pada 8 Desember 2020 atau H-1 sebelum tahapan pemungutan suara di Gedung KPU Tangerang Selatan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/01/08385961/saat-kpu-tangsel-kekurangan-1889-surat-suara-jelang-pemungutan-suara

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke