Menurut Zita, tahun 2021-2022 Pemprov DKI Jakarta harus memprioritaskan penataan Kali Ciliwung, Pesanggrahan, Angke, dan Sunter.
Sebab saat ini, pembenahan Kali Ciliwung baru dilakukan sepanjang 16 kilometer dari total panjang 33 kilometer. Sementara tiga kali lainnya masih dalam proses.
"Padahal kita tahu, RPJMD DKI Jakarta telah menargetkan bahwa 4 kali tersebut harus sudah selesai di tahun 2022," kata Zita dalam publikasi mengenai rekomendasi Pansus Banjir di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (23/12/2020).
Zita sebelumnya mengatakan, anggaran banjir harus difokuskan pada pembangunan infrastruktur yang berdampak pada peningkatan kapasitas air tertampung.
"Tak bosan-bosan saya selaku ketua pansus mengingatkan anggaran harus difokuskan ke pembangunan infrastruktur yang dampaknya meningkatkan kapasitas air yang dapat ditampung," kata Zita.
Menurut dia, kapasitas sungai yanga ada di Jakarta hanya 950 meter kubik per detik, sedangkan rata-rata debit air (banjir) tahunan mencapai 2.100-2.650 meter kubik per detik.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga dinilai perlu meningkatkan luasan lahan hijau dan lahan resapan air. Menurut dia, ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta kini hanya 9,98 persen. Padahal, luasan RTH yang dibutuhkan untuk menyerap air sebesar 30 persen.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/23/21152201/pansus-banjir-ingatkan-pemprov-dki-fokus-tangani-13-sungai