JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengendara mobil Toyota Rush dengan pelat nomor B 1093 ZFP nekat menabrak penutup jalan dari pipa berisi semen di pertigaan Jalan Mendawai 1, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (8/1/2021) malam.
Pengendara tersebut memaksa untuk melewati jalan yang sedang ditutup karena pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di kawasan Bulungan setiap akhir pekan.
Pantauan Kompas.com, mobil tersebut melaju cukup kencang dari arah selatan Jalan Bulungan menuju arah perempatan lampu merah.
Pengendara kemudian menabrak penanda jalan ditutup, lalu memarahi satpam Jalan Mendawai 1 yang tengah berjaga.
Satpam tersebut sempat kembali menutup jalan dan mengarahkan untuk melewati Taman Ayodya.
Namun, pengendara tersebut terus memaksa untuk lewat.
“Kalau ditutup saya mau lewat mana, enak aja,” ujar laki-laki paruh baya tersebut.
Kemudian, satpam tersebut terpaksa membuka penutup jalan tersebut.
“Saya lihat dia jalan kencang, sepertinya sengaja. Masak segede itu enggak lihat pembatas jalan? Saya lagi bantuin bangunin pembatas jalan, malah diomelin,” ujar satpam di Pos Jalan Mendawai 1 Widodo saat ditemui Kompas.com.
Kemudian, mobil tersebut melaju kencang ke arah perempatan lampu merah Jalan Bulungan.
Pengendara tersebut juga sempat memaksa dan memarahi anggota Satpol PP yang berjaga untuk membuka jalan yang ditutup menggunakan cone plastik.
Kemudian, anggota Satpol PP terpaksa membuka penutup jalan setelah ia mengaku berasal Kejaksaan Agung.
Sementara itu, polisi di perempatan Jalan Bulungan yang berjaga tak berbuat apa-apa.
Saat dikonfirmasi Kompas.com, ia mengaku tak tahu Jalan Bulungan yang ditutup pada akhir pekan selama PSBB masa transisi.
“Jalan yang ini (arah perempatan Bulungan) enggak ditutup, itu yang ditutup (arah ke SMA 70). Saya ini orang sini (Bulungan). (Dari tahun) 1983 saya di sini,” katanya sambil menunjuk jalur arah ke SMA 70.
Pengemudi mobil tersebut masih bersikeras bahwa jalan mengarah ke Bulungan tidak ditutup.
Saat lampu lalu lintas sudah hijau, mobil Toyota Rush tersebut tancap gas ke arah Jalan Pati Unus.
Sementara itu, Widodo mengaku ragu jika pengemudi Toyota Rush mengaku warga Bulungan.
Peristiwa penabrakan pembatas jalan diakui Widodo baru kali ini terjadi selama kawasan Bulungan ditutup.
“Kalau warga sini pasti sudah tahu jalan ditutup, terus lewat Taman Ayodya. Dari lingkungan sini sudah ada edaran pemberitahuan penutupan jalan. Kalau dia ngaku orang sini, enggak mungkin maksa lewat,” ujar Widodo.
Masih ada yang melanggar
Hingga pukul 22.41 WIB, ada satu motor dan mobil yang memaksa untuk masuk ke wilayah Jalan Bulungan saat ditutup.
Pengendara motor tersebut mengaku warga di Jalan Mendawai.
“Saya bawa mobil ini. Saya tinggal di dalam (Mendawai 1),” ujar pengendara motor dengan pelat nomor B 6828 STF.
Pengendara motor tersebut langsung memindahkan cone tanpa menghiraukan imbauan anggota Satpol PP.
Ia berusaha membuka paksa akses Jalan Bulungan yang tengah ditutup agar mobil yang bersamanya bisa lewat.
Anggota Satpol PP mengimbau pengendara tersebut untuk masuk melalui Taman Ayodya.
Namun, ia bersikeras untuk melewati jalan yang sedang ditutup.
Seorang anggota polisi dari Polsek Kebayoran Baru yang berjaga di pembatas jalan kemudian membiarkan pengendara motor dan mobil tersebut lewat.
“Ya sudah masuk-masuk,” kata polisi tersebut saat anggota Satpol PP tersebut melarang pengendara motor dan mobil masuk.
Kemudian, mobil Gran Max hitam berplat nomor B 1748 SU melaju masuk ke Jalan Bulungan dan berbelok ke arah Jalan Mendawai 1.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/08/23230541/jalan-bulungan-ditutup-pengendara-mobil-tabrak-pembatas-jalan-lalu-marahi