Salin Artikel

Pasien yang Diisolasi di Rumah Lawan Covid-19 Tangsel Melonjak Pascalibur Natal dan Tahun Baru

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Jumlah pasien positif Covid-19 yang masuk untuk menjalani isolasi di Rumah Lawan Covid-19 (RLC), Serpong, Tangerang Selatan, melonjak.

Lonjakan pasien terjadi setelah libur akhir tahun 2020.

Dokter Jaga RLC Tangsel Azahrah Purnamaladi mengatakan, setidaknya lebih dari 15 pasien yang masuk per hari untuk ditangani di RLC.

Adapun data sebelumnya tercatat hanya 10 pasien per hari.

"Kurang lebih pasien masuk di atas 15 orang (diisolasi di RLC) per hari pascalibur akhir tahun, baik Natal dan Tahun Baru," ujar Azahrah saat dikonfirmasi, Senin (11/1/2021).

Azahrah mengatakan, RLC sempat penuh oleh pasien Covid-19 yang berasal dari klaster masa liburan akhir tahun.

"Jadi awal-awal tahun ini kami selalu bilang kalau RLC ini full," kata Azahrah.

Untuk hari ini saja, kata Azahrah, ada sekitar 20 pasien terpapar Covid-19 yang masuk untuk dirawat di RLC.

"Untuk (pasien) pulang pasien hari ini berjumlah 18 orang pasien. Ini terkait dengan libur akhir tahun," ucapnya.

Kini, tercatat sudah ada 1.657 pasien yang ditangani di RLC sejak dioperasikan pada April 2020.

Adapun total pasien yang telah dipulangkan mencapai 1.371 orang.

"Saat ini yang masih di rawat di RLC sekitar 108 orang. Untuk alih rawat ada 115 orang," ucap Azahrah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/11/13011711/pasien-yang-diisolasi-di-rumah-lawan-covid-19-tangsel-melonjak-pascalibur

Terkini Lainnya

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke