Salin Artikel

Fakta Kasus Prostitusi di Apartemen Green Pramuka, Muncikari Rekrut Anak-anak

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi baru-baru ini membongkar praktik prostitusi online di Apartemen Green Pramuka City, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Kasus tersebut berawal dari laporan warga sekitar dan pengurus apartemen.

Sejauh ini, polisi telah menetapkan delapan tersangka yang berperan sebagai muncikari.

Selain itu, puluhan orang yang merupakan pelaku dan pengguna jasa prostitusi diamankan kepolisian guna mendapatkan pembinaan.

Berikut ini sejumlah fakta yang telah terungkap dari kasus praktik prostitusi online tersebut.

Laporan korban di bawah umur

Terbongkarnya kasus praktik prostitusi online ini diperkuat oleh laporan orangtua yang anaknya menjadi korban.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polres Jakarta Pusat AKBP Burhanuddin mengungkapkan, para tersangka merekrut anak di bawah umur dengan tawaran awal bekerja sebagai penjaga toko. Hal tersebut berdasarkan pengakuan AD (13) yang merupakan salah satu korban.

Menurut Burhanuddin, AD ditawari menjadi pelayan toko pakaian oleh salah satu tersangka berinisial SDQ pada September 2020.

"Orangtua AD mengizinkan anaknya bekerja sebagai pelayan toko," ujar Burhanuddin, Selasa (12/1/2021).

Akan tetapi, setelah berada dalam penguasaan SDQ, AD justru diajak ke Apartemen Green Pramuka City. AD kemudian dibujuk untuk memberi pelayanan seks kepada laki-laki.

"Tersangka mengiming-imingi AD agar mendapat uang untuk membeli handphone baru karena handphone AD sudah rusak," ungkap Burhanuddin.

Pada 17 Desember 2020, AD berhasil kabur dari Apartemen Green Pramuka dan pulang ke rumah orangtuanya.

AD lantas menceritakan nasib nahas yang menimpanya kepada orangtuanya.

"Tanggal 23 (Desember), orangtua AD melapor ke Polsek Cempaka Putih," ujar Burhanuddin.

Peran tersangka

Dari delapan orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka, polisi mengungkap peran tiga sosok berinisial SDQ (23), SE (16), dan GP (23). Dipaparkan Burhanuddin, SDQ bertugas untuk menjemput pelanggan alias peran hidung belang.

Sementara SE berperan sebagai penggoda calon pelanggan melalui aplikasi chat online, MeChat.

Di sisi lain, GP membantu memasarkan para 'kupu-kupu malam' itu.

Polisi masih melakukan pencarian terhadap lima tersangka lain yang berinisial AM, MTW, FR, RND, dan SRL.

Dari tiga tersangka yang telah ditangkap, polisi mengamankan empat smartphone sebagai barang bukti.

"Ada empat smartphone yang kami jadikan barang bukti. Karena mereka melakukan prostitusi melalui media sosial, aplikasi online bernama MeChat," ujar Burhanudin.

Para tersangka dijerat dengan pasal berlapis, salah satunya Pasal 88 Undang-Undang Perlindungan Anak dengan hukuman pidana penjara paling lama 10 tahun. Menurut Burhanuddin, para tersangka juga dijerat Pasal 296 KUHP.

Razia puluhan remaja

Setelah mendapat laporan orangtua korban dan aduan warga, polisi dibantu TNI dan petugas kecamatan lantas melakukan razia di Apartemen Green Pramuka pada Sabtu pekan lalu. Razia tersebut berlangsung di Tower Crisant dan Tower Bougenville sekitar pukul 21.00 WIB.

Kapolsek Cempaka Putih, Kompol Chitya membeberkan, sekitar 50 orang diamankan di mana mayoritas masih remaja.

"Dari hasil pemeriksaan, ada 22 perempuan dan 28 pria yang berasal dari Tower Crisant dan Tower Bougenville," kata Chitya kepada TribunJakarta.com, Senin lalu.

"Mereka merupakan warga Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan ada juga dari Depok," lanjutnya.

Chitya memaparkan, tarif yang dipatok untuk jasa prostitusi online itu berkisar Rp 200.000 hingga Rp 300.000.

"Mereka sekali main biasanya, ini menurut pelaku ya, berkisar Rp 200 sampai Rp 300 ribu," ucap Chitya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/13/11023851/fakta-kasus-prostitusi-di-apartemen-green-pramuka-muncikari-rekrut-anak

Terkini Lainnya

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke