Salin Artikel

Ustadz Yusuf Mansur Imbau Warga Sementara Tak Ziarah Makam Syekh Ali Jaber

Pasalnya, pandemi Covid-19 tengah memburuk.

“Ini kan lagi sedang meledak-meledaknya (angka terkonfirmasi positif Covid-19). Jadi entar aja,” ujar dia ketika ditemui usai menghadiri proses pemakaman Syekh Ali Jaber, Kamis (14/1/2021) malam.

Ia mengaku, khawatir bila warga yang ziarah justru menimbulkan rentetan kasus baru Covid-19.

Oleh karena itu, ia mengimbau bagi warga yang ingin melayat agar sebaiknya memanjatkan doa dari rumah masing-masing.

“Sekarang baik-baik aja di rumah. Pada ngaji di rumah,” tuturnya.

“Ntar begitu Covid-19 engga ada. Nanti yang ziarah, ziarah deh,” tambah Yusuf Mansur.

Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada Kamis pukul 08.38 WIB, di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Kerabat dan pihak pondok pesantren mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatannya yang berada sekitar 50 meter dari masjid tempat jenazah disalatkan.

Prosesi pemindahan jenazah Ali Jaber dari keranda ke liang lahat dipimpin oleh beberapa kerabatnya.

Tiga pria turun ke liang lahat sembari menunggu jenazah Ali Jaber.

Saat jenazah mulai diturunkan, beberapa kerabat korban mulai mengumandangkan tahlil. Tahlil terus dilantunkan sampai prosesi pemakaman selesai.

Tak hanya kerabat korban, hampir seluruh orang yang menghadiri pemakaman tersebut turut mengumandangkan tahlil.

Di saat yang bersamaan, beberapa kerabat Ali Jaber mulai menitihkan air mata. Prosesi pemakaman sendiri berlangsung selama kurang lebih 45 menit.

Terkait tempat pemilihan tempat pemakaman, Yusuf Mansur selaku pemilik pesantren mengatakan bahwa sebuah kehormatan saat adik Syekh Ali, yaitu Syekh Muhammad memilih Da’arul Quran sebagai peristirahatan terakhirnya.

“Hari ini kehormatan dan kemuliaan dari Allah, Syekh Muhammad dan keluarga memilih Daarul Quran sebagai makam terakhirnya Syekh Ali,” ujar Yusuf Mansur usai pemakaman dikakukan.

“Dan kenapa Syekh Ali (dimakamkan) di sini, saya dikasih tahu Syekh Muhammad bahwa Da’arul Quran katanya termasuk yang pertama-tama menerima Syekh Ali dan menjadi rumahnya Syekh Ali,” tambah dia.

Rumah Sakit Yarsi memastikan Syekh Ali Jaber meninggal dunia dalam keadaan negatif Covid-19.

Direktur Medis RS Yarsi Anggi Erlina mengatakan, Syekh Ali Jaber memang masuk rumah sakit itu 19 hari lalu dengan status terkonfirmasi positif Covid-19.

RS Yarsi belakangan sudah melakukan swab test ulang dan hasilnya negatif Covid-19.

"Jadi kemarin kami sudah melakukan PCR test dan hasilnya adalah negatif," kata Anggi dalam jumpa pers di RS Yarsi, Kamis.

Anggi mengatakan, kondisi Syekh Ali Jaber sempat membaik selama menjalani perawatan. Namun kondisinya memburuk sejak semalam.

Syekh Ali menghembuskan nafas terakhir di RS Yarsi pada pagi ini pukul 08.30 WIB.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/14/23163751/ustadz-yusuf-mansur-imbau-warga-sementara-tak-ziarah-makam-syekh-ali

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke