JAKARTA, KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 di DKI Jakarta mulai diadakan sejak Jumat (15/1/2021), dimulai dari para tenaga kesehatan (nakes) sebagai kelompok pertama penerima vaksin.
Pemberian vaksinasi Covid-19 di DKi Jakarta rencananya dilaksanakan dalam tiga tahap.
Tahap pertama diberikan kepada para nakes, kedua kepada petugas layanan publik serta masyarakat rentan secara geospasial dan ekonomi.
Terakhir, vaksin ditujukan kepada masyarakat umum dan pelaku ekonomi, serta warga rentan seperti lansia.
Ketika telah mendapat suntikan, masyarakat nantinya diminta untuk menunggu selama 30 menit di lokasi mereka divaksin.
Hal tersebut disampaikan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Erizon Safari.
Erizon menjelaskan, tujuan warga tidak langsung meninggalkan lokasi vaksin setelah disuntik adalah untuk melihat apakah ada efek atau tidak setelah disuntik vaksin Covid-19.
"Mereka yang telah divaksinasi Covid-19 akan diobservasi dulu selama 30 menit," ujar Erizon kepada Tribun Jakarta, Senin (18/1/2021).
"Tujuannya untuk melihat apakah ada efek tanda-tanda setelah penyuntikan atau tidak," lanjutnya.
Apabila tidak ada efek, Erizon mengatakan bahwa masyarakat yang telah divaksinasi Covid-19 diperbolehkan pulang ke rumah.
"Jika tidak ditemukan efek atau tanda-tanda efek sampingnya, ya boleh pulang ke rumah," jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat yang telah menerima vaksin agar bertanggungjawab dan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Menurut Anies, hal tersebut bertujuan untuk melindungi orang-orang yang masih menunggu giliran disuntik vaksin.
"Karena ini pesan penting, selama ini kita bicaranya adalah bagaimana kita tidak terpapar. Tapi kita harus ingat bahwa bukan saja tertular, tapi juga berpotensi memaparkan kepada orang lain," ucap Anies dalam pidato pembukaan pencanangan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/1/2021).
Kesaksian penerima vaksin
Beberapa orang yang telah menerima vaksin Covid-19 mengaku tidak merasakan efek samping setelah disuntik.
Ivana Pakpahan salah satunya. Perawat kamar bedah di Rumah Sakit Antam Medika, Pulogadung, Jakarta Timur itu mengaku telah disuntik vaksin Sinovac pada Jumat siang.
"Saya disuntik di RS Antam Medika, pada sesi kedua sekitar jam 1 siang," ujar Ivana kepada Kompas.com, Sabtu (16/1/2021).
Setelah mendapat suntikan, Ivana mengaku bisa melanjutkan pekerjaan seperti biasa.
"Setelah vaksin, saya diobservasi selama 30 menit. Saya harus tetap berada di lokasi vaksin," ucap Ivana.
"Setelah 30 menit, saya merasa tidak ada keluhan. Setelah itu, saya diizinkan untuk kembali bekerja. Saya juga mendapat sertifikat vaksin," ungkapnya.
RS Rujukan Pascavaksinasi
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menyiapkan rumah sakit rujukan khusus bagi mereka yang merasakan efek setelah disuntik vaksin Covid-19.
Dilansir dari akun Instagram Pemprov DKI Jakarta @dkijakarta, terdapat 21 rumah sakit rujukan untuk pasien yang disebut kasus kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
"Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) merupakan semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian, dan diduga berhubungan dengan imunisasi," tulis dalam postingan akun tersebut, Minggu (17/1/2021).
Adapun 21 rumah sakit yang disiapkan tersebar di lima wilayah DKI Jakarta yaitu:
Jakarta Pusat:
RSUD Tarakan
RSUP Cipto Mangunkusumo
RSPAD Gatot Subroto
RSUD Johar Baru
RSUD Kemayoran
Jakarta Utara:
RSUD Koja
RSUD Cilincing
RSUD Tanjung Priok
Jakarta Barat:
RSUD Tamansari
RSUD Kembangan
Jakarta Selatan:
RSUP Fatmawati
RSP Pertamina
RSUD Tebet
RSUD Mampang Prapatan
RSUD Jagakarsa
RSUD Pesanggrahan
Jakarta Timur:
RSUD Budi Asih
RSUD Pasar Rebo
RSUD Matraman
RSUD Cipayung
RS Adhyaksa
Tak hanya menyiapkan rumah sakit, Pemprov DKI Jakarta juga membentuk tim yang akan melakukan monitoring dampak pascavaksinasi di setiap tingkat administrasi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/18/13021621/antisipasi-setelah-vaksinasi-covid-19-di-dki-jakarta-masyarakat-wajib