JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengatakan, capaian Jakarta yang berhasil keluar dari daftar 10 kota termacet di dunia bias.
Sebab, parameter yang digunakan kurang tepat lantaran sepanjang tahun 2020, kota-kota di dunia mengalami pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19.
Hal ini juga terjadi di Jakarta.
Gilbert menyebutkan, efek dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan di Ibu Kota juga berpengaruh mengurangi kemacetan.
"Efek PSBB atau PPKM tentu berpengaruh dan itu faktor Covid-19. Bisa jadi dianggap Covid-19 mengurai kemacetan," kata Gilbert kepada Kompas.com, Selasa (19/1/2021).
"Kalau periode penilaian saat pandemi, sepertinya kurang tepat karena bias," lanjut Gilbert.
Dia menyebutkan bahwa saat ini tidak melihat konsep integrasi antartransportasi massal diberlakukan.
Padahal, hal ini merupakan salah satu cara guna mengurai kemacetan di Ibu Kota.
"Masih sebatas konsep atau angan-angan dan belum berjalan," kata politisi PDI-P itu.
Pemprov DKI Jakarta sebelumnya mengumumkan bahwa Ibu Kota keluar dari 10 besar kota termacet dunia, menurut lembaga TomTom Traffic Index.
Hasil penilaian tersebut diunggah oleh akun Instagram resmi Pemprov DKI Jakarta.
"Menurut TomTom Traffic Index terbaru, Jakarta keluar dari 10 besar kota termacet di dunia. Kini, Jakarta berada di posisi ke 31 dari total 416 kota lain, yang berarti kemacetan semakin berkurang," tulis admin akun Pemprov DKI Jakarta, @DKIJakarta, Minggu (17/1/2021).
Peringkat tersebut merupakan hasil penilaian tingkat kemacetan pada 2020 yang kini berada di angka rata-rata 36 persen.
Angka rata-rata kemacetan tersebut jauh berkurang dibandingkan pada 2019 yang dicatat TomTom mencapai 53 persen.
Pada 2019, Jakarta berada di peringkat 10 kota termacet di dunia.
Adapun catatan penilaian TomTom, tingkat kemacetan Jakarta pada 2020 berada di titik terendah saat penerapan PSBB April 2020.
Pada April 2020, tingkat kemacetan hanya mencapai 11 persen.
Sementara itu, tingkat kemacetan tertinggi pada 2020 tercatat sebelum kasus Covid-19 ditemukan di Indonesia atau pada Februari 2020 dengan angka kemacetan sebesar 61 persen.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/19/16490321/jakarta-keluar-dari-10-besar-kota-termacet-dunia-anggota-dprd-dki-sebut