Pria yang akrab disapa Ariza itu mengatakan, kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan bisa menjadi peran penting dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Jadi warga Jakarta dan Non Jakarta kami minta untuk selalu disiplin melaksanakan protokol kesehatan, protokol Covid, 3M, 4M maupun 5M agar kita bisa mengurangi memutus mata rantai penyebaran," kata Ariza dalam keterangan suara, Senin (25/1/2021).
Ariza mengatakan, protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun jangan lagi dipandang sebagai aturan.
Dia menginginkan masyarakat yang berada di wilayah Jakarta bisa menjadikan protokol kesehatan sebagai kebiasaan baru dan kebutuhan di masa pandemi.
"Mari jadikan semua ini prokes sebagai sebuah kebutuhan bukan karena adanya regulasi atau peraturan, bukan karena adanya aparat, bukan karena adanya sanksi disiplin, tetapi lebih dari kepada kebutuhan dan pilihan lain jadikan prokes sebagai kebutuhan hidup sehat," kata Ariza.
Politikus Partai Gerindra ini juga menjelaskan, kebijakan yang dibuat pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 hanya berpengaruh 20 persen saja.
Kunci untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 justru terletak pada masyarakat yang berkontribusi 80 persen dari pencegahan penyebaran Covid-19.
"Keberhasilan ini terletak pada masyarakat itu sendiri, kepada kita sebagai warga sebagai masyarakat yang harus selalu patuh dan disiplin terkait penyebaran Covid, itu kunci keberhasilan kita," ucap Ariza.
Adapun pandemi Covid-19 di Ibu Kota masih dalam keadaan buruk.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan penambahan 3.512 kasus Covid-19 di Ibu Kota pada Minggu kemarin.
Dengan demikian, akumulasi kasus Covid-19 di Jakarta menjadi 249.815 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 221.567 orang telah dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan mencapai 88,7 persen.
Sementara 4.024 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian sebesar 1,6 persen.
Sehingga saat ini ada 24.224 pasien yang masih menjalani perawatan atau isolasi.
Terus tingginya penambahan kasus harian berdampak pada ketersediaan ruang perawatan pasien Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, ketersediaan tempat tidur isolasi untuk pasien Covid-19 di Jakarta tinggal 14 persen dari total 8.055 tempat tidur pada Minggu (24/1/2021).
Dengan demikian, sebanyak 6.954 tempat tidur isolasi Covid-19 di Jakarta saat ini telah terisi.
Sementara tempat tidur di ruang ICU sudah terisi 84 persen atau tersisa 16 persen.
Menurut Widyastuti, sebanyak 921 tempat tidur di ruang ICU di Jakarta telah terisi dari total 1.097 tempat tidur yang tersedia.
Dengan kondisi itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana akan menambah jumlah tempat tidur isolasi sebanyak 1.941 tempat tidur, sehingga total nantinya menjadi sebanyak 9.996 tempat tidur.
"Kami juga nantinya akan menambah kapasitas ICU hingga 1.362 tempat tidur ICU,” kata Widyastuti.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/25/15170881/wagub-dki-patuh-protokol-kesehatan-bukan-karena-ada-petugas