"Pengalihan pendaratan ke Solo dikarenakan cuaca kurang baik (Bad Weather)," kata Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Sabtu (30/1/2021).
Pesawat lepas landas pada pukul 07.35 WIB dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK) dan diperkirakan tiba pada 08.45 WIB di Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Jawa Tengah (SRG).
"Namun pada saat mendekati Bandara Ahmad Yani, pilot mendapat informasi dari petugas pengatur lalu lintas udara mengenai perubahan kondisi cuaca yang kurang baik yaitu curah hujan tinggi," tutur Danang.
Oleh karena jarak pandang pendek dan tidak memenuhi persyaratan keamanan pendaratan, pilot memutuskan melakukan pengalihan pendaratan (divert) di Bandar Udara Internasioal Adi Soemarmo Solo.
Dalam penerbangan ini, Batik Air membawa enam awak pesawat, 77 tamu dewasa dan satu tamu anak-anak.
Setelah mendapatkan informasi bahwa jarak pandang di Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani sudah memenuhi kualifikasi lepas landas dan mendarat, maka Batik Air kembali mengudara.
Pesawat Boeing 737-800NG itu kemudian mendarat di Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani pada 11.35 WIB.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/30/15220381/cuaca-buruk-pesawat-batik-air-jakarta-semarang-terpaksa-mendarat-di-solo