Salin Artikel

Meski Tuai Kritik, Blusukan Mensos Risma Berlanjut di Permukiman Pemulung Jakarta Utara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) kembali menyambangi kawasan yang ramai ditinggali pemulung di Ibu Kota.

Kali ini aksi blusukan tersebut dilakukan di permukiman pemulung di RT 02 RW 08 Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (3/2/2021).

Seperti yang telah dilakukan oleh Risma dalam aksi blusukan sebelumnya, ia meminta agar para pemulung mau dipindahkan ke Balai Rehabilitasi Sosial Pangudi Luhur Bekasi, Jawa Barat.

Di sana mereka dijanjikan tempat tinggal yang lebih layak. Para pemulung itu juga akan mendapatkan pelatihan-pelatihan keterampilan.

"Di Balai itu, mereka bukan cuma kita asramakan. Kita (juga) ajarkan mereka untuk bisa mendapatkan akses ekonomi yang lebih baik," kata Risma, seperti dilansir Tribun Jakarta.

"Jadi kita ke sini dengan harapan mereka lebih baik kehidupannya," Risma menambahkan.

Adapun dalam kunjungannya itu, Risma juga sempat memantau aktivitas pemilahan sampah yang dilakukan para pemulung.

Risma meninggalkan lokasi sekitar pukul 15.30 WIB usai berdiskusi dan mendengarkan keluhan para pemulung.

Sejak dilantik menjadi Menteri Sosial pada akhir Desember tahun lalu, mantan Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, itu sering mengadakan blusukan untuk menemui pemulung dan gelandangan di wilayah Ibu Kota.

Kritikan atas aksi blusukan Risma

Aksi Risma lantas menuai beragam komentar, termasuk kritikan pedas dari berbagai pihak, salah satunya politisi Fahri Hamzah.

Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu mengingatkan Risma bahwa kerja menteri berbeda dengan wali kota.

Menteri kerjanya hanya sektoral saja, namun berlaku di seluruh Negeri. Sementara wali kota, kerjanya non sektoral tapi terbatas kota.

Oleh karenanya, ia berharap kader Partai PDI Perjuangan yang diangkat menjadi Mensos itu juga ikut memperhatikan kesejahteraan warga di luar Ibu Kota.

"Kerja pakai konsep dan jangan tiba masa tiba akal, sibuk dianggap sukses dan citra dianggap kinerja. Situasi sulit, uang makin sedikit tolong jangan sia-sia kan waktu," imbuh Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menganggap tradisi menyapa masyarakat secara langsung, seperti yang dilakukan oleh Risma itu, mesti jadi bagian dari kultur kepemimpinan nasional.

Lebih lanjut Hasto berpendapat apa yang dilakukan Risma menunjukkan bahwa masyarakat miskin tidak ditinggalkan oleh negara.

"Apa yang dilakukan Bu Risma merupakan pelaksanaan semangat konstitusi, di mana fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara," tegas Hasto. (Tribun Jakarta/ Gerald Leonardo Agustino)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Mensos Risma Blusukan Lagi ke TPS Kalibaru Jakut, Janjikan Pekerjaan Bagi Pemulung.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/04/07443281/meski-tuai-kritik-blusukan-mensos-risma-berlanjut-di-permukiman-pemulung

Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke