Salin Artikel

Dino Patti Djalal Serahkan Lima Nama yang Diduga Terlibat Sindikat Mafia Tanah ke Polisi

Dino menyebutkan, nama-nama itu diserahkan dalam rangka penyelidikan kasus sindikat mafia tanah yang membuat ibunya jadi korban.

“(Yang diserahkan ke Polda Metro Jaya) A, S , R, M, L. Ini untuk berbagai kasus bukan hanya kasus rumah ini saja,” kata Dino saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (16/2/2021) sore.

Dino mengatakan, nama-nama yang diserahkan ke pihak Polda Metro Jaya merupakan orang yang diduga terlibat dalam sindikat mafia tanah. Dari nama-nama tersebut, Dino menduga ada dalangnya.

Dalam lima nama yang diserahkan ke pihak Polda Metro Jaya, Dino menyebutkan ada yang posisinya sebagai dalang. Dino menyebutkan, salah satu nama yakni R, seorang perempuan, merupakan tokoh kunci. R disebut Dino beridentitas palsu.

“Dia kan ada KTP namanya benar tapi dipalsukan sehingga fotonya lain. Ya kan. Jadi dengan foto yang beda ini, figur yang palsu ini mereka mau coba curi sertifikat. Tapi gagal,” ujar Dino.

Dino berharap R bisa ditangkap karena memiliki peran kunci dalam sindikat mafia tanah yang menimpa keluarganya.

Polda Metro Jaya sebelumnya menyatakan telah menangkap sindikat mafia tanah yang diduga telah memalsukan sertifikat rumah milik ibu Dino Patti Djalal. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan, ada tiga laporan terkait dugaan penipuan sertifikat tanah dan bangunan yang dilaporkan keluarga Dino.

Laporan pertama terdaftar pada April 2020 untuk rumah di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Hasil penyelidikan laporan tersebut, polisi menangkap lima tersangka yang saat ini belum disebutkan identitasnya.

"(Laporan) kasus ini sudah, tersangka sudah kami amankan. Terakhir (Selasa) subuh, ada tersangka yang kami amankan dan ini sudah berjalan. Total semuanya ada lima tersangka," ujar Yusri kepada wartawan, Selasa.

Laporan kedua yang dilakukan keluarga Dino untuk dugaan penipuan rumah di Kemang, Jakarta Selatan, pada November 2020.

Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan laporan itu guna menangkap para tersangkanya.

"Untuk laporan pertama saya sudah jelaskan sudah terang benderang. Pelakunya telah kami amankan semua. Mudah-mudahan yang keduanya sama," ucap Yusri.

Polisi masih melakukan klarifikasi terhadap sejumlah orang yang dilaporkan terkait dugaan penipuan sertifikat untuk rumah ketiga.

Anak-anak muda

Dino mengatakan, sindikat mafia tanah yang memalsukan sertifikat rumah ibunya berasal dari masyarakat sipil dan berusia muda. Dino menyebutkan, ada orang yang membiayai sindikat mafia tanah dalam kasus pencurian sertifikat tanah milik ibunya.

“Ini (sindikatnya) sipil, anak-anak muda, sebagian pengusaha, ada funder-nya,” kata Dino, Selasa sore.

Dino terkejut saat mengetahui sindikat mafia tanah dalam kasusnya adalah anak muda dan berlatar belakang pengusaha.

“Tapi yang saya suprise adalah umumnya anak muda lho dalam kasus saya. Bukan orang tua, tapi anak-anak muda dan pengusaha. Ada yang pernah kerja di bank. Umurnya 20-30 tahunan,” tambah dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/16/21032641/dino-patti-djalal-serahkan-lima-nama-yang-diduga-terlibat-sindikat-mafia

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke