Salin Artikel

Tak Percaya Tembok Roboh karena Banjir, Ruli Tutup Seluruh Akses ke Rumah Warga di Ciledug

TANGERANG, KOMPAS.com - Penutupan akses ke rumah warga di wilayah Tajur, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, menjadi sorotan belakangan ini.

Pasalnya, penghuni rumah yang jalannya ditutup tersebut harus menaiki tangga dan memanjat tembok setinggi 2 meter untuk keluar masuk pekarangan mereka.

Diberitakan sebelumnya, tembok sepanjang 300 meter didirikan oleh Asrul Burhan alias Ruli di depan rumah warga bernama Asep.

Ruli mengeklaim bahwa jalan yang ada di depan rumah Asep, yang juga merupakan tempat fitness, adalah milik ayahnya, Anas Burhan (kini telah meninggal).

Ruli mengaku masih memegang Akta Jual Beli (AJB) dari tanah tersebut.

Latar belakang

Menurut Asep, bangunan seluas 1.000 meter persegi yang kini ia tempati bersama keluarganya dibeli oleh ayahnya, Munir (sudah meninggal), melalui pelelangan bank pada 2016.

Bangunan itu dulunya merupakan tempat fitness. Setelah dibeli oleh Munir, ia dan keluarganya pindah ke bangunan tersebut.

Selain tinggal di sana, keluarga Munir juga masih mengelola bangunan tersebut sebagai tempat fitness.

Hanya saja bisnis mereka tergerus sejak tembok pembatas dibangun di depan bangunan tersebut.

Pada tahun 2019, Ruli yang mengaku sebagai ahli waris Anas mengatakan bahwa jalan yang ada di depan bangunan tersebut masih milik keluarganya.

Alhasil, ia mendirikan dua tembok di depan bangunan itu sebagai pembatas. Dulunya, Ruli masih menyediakan jalan masuk bagi keluarga Asep, cukup untuk dilewati pejalan kaki dan sepeda motor.

Namun pada Februari 2021, sebagian tembok roboh.

Asep mengaku bahwa tembok tersebut roboh karena banjir. Namun, Ruli tidak mau menerima alasan tersebut.

Ia yakin, keluarga Asep sengaja merobohkan tembok tersebut.

"Dia (Ruli) mikirnya kalau ibu saya yang ngehancurin dinding itu, padahal itu kan karena banjir," papar Asep.

Ruli disebut datang ke kediaman Asep sambil membawa golok. Ia sempat mengancam ibunda Asep dengan senjata tersebut.

"Ibu saya sampai sekarang masih trauma karena dikalungin golok. Sekarang cima bisa diam aja kalo keinget itu," sebut Asep.

Pengakuan Ruli

Ruli yang murka karena tembok pembatas tersebut roboh, lantas memasang dinding disepanjang jalan di depan rumah Asep tanpa menyisakan sedikit pun akses keluar-masuk.

"Saya tanya (ke pihak keluarga Asep), 'Siapa yang robohin?'. enggak ada yang mau ngaku. Enggak bagus jadi tetangga gitu," kata Ruli, Minggu (14/3/2021).

Ruli menambahkan bahwa ia tidak percaya kalau banjir lah yang menyebabkan tembok tersebut roboh.

"Posisi (dinding) robohnya ke depan, sementara air (menerjang) dari depan, masa robohnya ke depan," ujar Ruli.

"Harusnya ke belakang, (soalnya) kedorong air, (sehingga posisi jatuhnya) arah ke rumah," imbuhnya.

(Penulis : Muhammad Naufal/ Editor : Irfan Maullana)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/16/14340911/tak-percaya-tembok-roboh-karena-banjir-ruli-tutup-seluruh-akses-ke-rumah

Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke